ABNnews — Empat orang, terdiri dari dua guru dan dua siswa, tewas dalam penembakan yang terjadi di sebuah sekolah menengah di Georgia, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (04/09) waktu setempat.
Penembakan di Apalachee High School, Winder, sekitar 50 mil di timur laut Atlanta tersebut dilakukan seorang siswa laki-laki berusia 14 tahun.
Mengutip Reuters, setidaknya sembilan orang dirawat di rumah sakit setelah insiden tersebut. Pejabat setempat mengonfirmasi bahwa tersangka, Colt Gray, masih hidup, telah ditahan, dan menyerah saat petugas, termasuk dua petugas sekolah, tiba di lokasi.
Chris Hosey, Direktur Biro Investigasi Georgia, mengambil langkah yang tidak biasa dengan menyebutkan nama tersangka yang masih di bawah umur. Ia mengatakan bahwa tersangka akan didakwa sebagai orang dewasa dengan empat tuduhan pembunuhan.
Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris mengutuk tindakan kekerasan ini. Biden mendesak Kongres untuk segera mengesahkan undang-undang senjata yang lebih ketat, sementara Harris menyebut insiden ini sebagai “tragedi yang tidak masuk akal” dan menuntut diakhirinya “epidemi kekerasan senjata.”
Penembakan ini menambah panjang daftar tragedi kekerasan senjata di AS. Arsip Kekerasan Senjata melaporkan bahwa sebelum insiden di Georgia ini, sudah terjadi 384 penembakan massal di AS tahun ini, dengan lebih dari 11.500 orang tewas akibat tembakan, tidak termasuk bunuh diri.
