banner 728x250

Resmi Dibentuk, Penggemar Filateli Indonesia DIY Gaungkan Filateli dalam Pendidikan

Jajaran Pengurus Penggemar Filanteli Indonesia (PFI) Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2024-2029.

ABNnews – Jajaran pengurus Persatuan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Daerah Istimewa Yogyakarta masa bakti 2024-2029 resmi dilantik oleh Dewan Pengawas PP PFI Woro Indah Widiastuti, Selasa (15/10/2024). PFI DIY berkomitmen filateli akan menjadi pendidikan bagi generasi muda.

Menurut Woro, sejatinya pelantikan pengurus PFI DIY akan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Fadli Zon, hanya saja karena kesibukannya akhir-akhir ini sehingga diwakilkan dirinya.

Ditambahkkannya upaya menghadirkan kembali kegemaran filateli terus digaungkan Fadli Zon dengan membentuk cabang-cabang baru di sejumlah provinsi untuk memperluas organisasi PFI.

“Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini PFI tengah mengarahkan kegiatannya untuk melahirkan generasi-generasi filatelis muda yang berprestasi di tingkat dunia,” kata Woro.

Filateli lanjut Woro, pada eranya memainkan peran penting bagi pendidikan karakter bangsa. Sedangkan di era digital ini yang dulunya surat menyurat dilakukan dalam bentuk fisik, kini sudah berbentuk digital.

“Orang berkirim surat itu sudah tidak dilakukan, mungkin di generasi muda sudah turun. Oleh karena itu sebagai pengurus yang baru ini menjadikan suatu tantangan besar, bagaimana memadukan tradisional dan inovasi baru,” ucap Woro.

Woro mengungkapkan, PT Pos Indonesia telah meluncurkan prangko digital, sehingga menjadi tantangan pula, dalam mengoleksi prangko digital seperti mengoleksi prangko fisik, seperti yang dilakukan di belahan dunia lain dalam mengoleksi prangko digital.

“Memang teknologi tidak bisa lepas dari filateli, banyak sekali sekarang kolektor-kolektor melakukan lelang itu melalui elektronik, juga teknologi mengidentifikasi keaslian sudah dilakukan,” ujar Woro.

Adapun kepengurusan PFI DIY 2024-2029 yakni, Ketua Wing Wahyu Winarno, Wakil Ketua R.A. Siti Khamaroel Noordjaradjati, Sekretaris Bambang Pamungkas, Bendahara Yoga Surya Perdana.

Diungkapkan Wing Wahyu Winarno, Filantelis DIY ini beragam tidak hanya disukai orangtua, akan tetapi juga generasi muda termasuk yang duduk dalam kepengurusan PFI DIY dengan berbagai koleksinya seperti hobi mengumpulkan kartu pos, prangko, hingga dokumen-dokumen masa lalu.

“Mungkin saat ini tidak pernah melihat kartu iuran bayar TV, dan di tangan finantelis itu ada. Jadi filateli ini tidak hanya mengumpulkan prangko akan tetapi semua dokumen penting,” kata Wing.

Wing menceritakan, ketika dirinya menempuh pendidikan S2 di Amerika dengan rasa penasaran terkait sejarah Indonesia, semua arsip koran-koran Indonesia tahun 1940an terkait BPUPKI hingga perjuangan Bangsa Indonesia.

“Saya cari itu semua, dan ternyata ada di perpustakaan dalam bentuk digital. Lha sekarang kita di Indonesia, saya cari koran bulan lalu saja sudah gak ada,” ucap Wing.

Wing mengungkapkan, ramai diperbincangkan mengenai pentingnya data kerap terabaikan, padahal data masa lalu menjadi bagian penting dalam mengambil sebuah kebijakan baik pemerintah maupun swasta.

“Oleh karena itu, kami sudah akan berusaha ini salah satunya adalah memasukkan kegiatan filateli ini dalam pendidikan. Ini sangat bagus sekali karena anak-anak diajari telaten, baik mencari, mengumpulkan, menyimpan, merawat, dan nanti menyajikan kepada orang,” ujar Wing.

Wing menyebutkan, melalui kegiatan filateli yang masuk dalam pendidikan inipun nantinya anak-anak bisa ikut dalam sebuah pameran. Seperti dokumen sejarah Indonesia, prangko yang tersusun dalam sebuah lembaran minimal untuk anak SMA sebanyak 48-60 halaman.

“Misal Presiden Indonesia, nanti para filatelis ini harus belajar, Presiden pertama dulu siapa, kegiatannya bagaimana, lalu mungkin ada prangko nya, mungkin ada surat yang pernah beliau kirim dalam amplopnya itu nilainya tinggi,” kata Wing, menambahkan.

Sementara itu, Dewan Pengarah PFI DIY GKBRAA Paku Alam mengapresiasi terbentuknya kepengurusan PFI DIY yang didominasi generasi muda. Hal ini menunjukkan, bahwa tantangan bagi penggemar filateli yang dianggap jadul, namun dari kepengurusan ini membawa semangat positif dalam gerakan filateli bagi generasi muda.

“Tantangan bagi pengurus yang baru di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk semakin mengenalkan filateli, sehingga bisa menggerakkan masyarakat DIY untuk senang dengan filateli,” kata Gusti Putri.

Dulu dijelaskan Gusti Putri, anak Pramuka pasti mengenal dan menjadi penggemar filateli. Hal itupun yang juga menjadi kegemaran Gusti Putri menjadi seorang filatelis dari kegiatan kepramukaan.

Gusti Putri optimis, dengan kepengurusan PFI DIY ini akan semakin mengumpulkan para penggemar filateli DIY, dan membawa kegiatan positif bagi generasi muda. Apalagi lanjutnya, Yetti Martanti dalam hal ini juga sebagai Kepala Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Kota Yogyakarta juga turut serta dalam aktivitas PFI DIY, diharapkan semakin memajukan filateli DIY.

“Mungkin nanti tidak hanya Kementerian Kebudayaan yang akan mengampu, tapi juga Kementerian Komunikasi Informatika yang mungkin PT Pos dan berbagai lembaga yang turut mengampu. Bahwa filateli itu, perlu dikasih semangat dengan anggaran yang ada, untuk memaksimalkan kegiatan yang ada,” ucap Gusti Putri.

Gusti Putri mengungkapkan, Kartu Pos di negara Eropa, Asia berada di Jepang dan Tiongkok khususnya Taiwan masih nampak di setiap sudut kota menjajakan Kartu Pos sebagai potret diri, tetapi di Indonesia sudah jarang nampak dan sudut Kota Jogja juga hanya tempat-tempat tertentu, bahkan di kantor Pos sendiri sudah tidak nampak keberadaan Potret Kota melalui Kartu pos.

“Dari kartu Pos ini dimulai dari Jogja dapat merekam situasional ataupun penanda budaya dan apabila dikemudian hari ada perdebatan, Kartu Pos dapat menjadi saksi,” ujar Gusti Putri.

Gusti Putri mengharapkan, mengawali kerja kerja Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Daerah Istimewa Yogyakarta mampu mengulang kembali indahnya filateli dengan bergandengan tangan untuk memotret kota dan membingkai melalui Kartu Pos dan mengajak untuk menggoreskan tinta diatas kertas Kartu Pos untuk saudara, yang akan menjadi memori sangat berkesan dikemudian hari.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *