ABNnews – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperkuat perannya sebagai penyedia layanan penyeberangan dan pelabuhan. Salah satu aset strategis yang jadi sorotan adalah Pelabuhan Bastiong Ternate di Maluku Utara.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyebut Bastiong berbeda dari pelabuhan lain karena letaknya berada tepat di pusat kota Ternate.
“Pelabuhan ini unik karena posisinya di jantung kota, sehingga memudahkan akses masyarakat. Mobilitas manusia dan barang jadi lebih efisien,” kata Shelvy, Jumat (22/8/2025).
Secara geografis, Bastiong terkoneksi langsung dengan jalan utama kota. Masyarakat bisa menjangkaunya dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum dengan cepat.
Keberadaan pelabuhan ini juga melanjutkan sejarah panjang Ternate sebagai kota pelabuhan rempah dunia, sekaligus menjadi nadi distribusi hasil laut dan produk khas Maluku Utara.
Sejak Juli 2024, ASDP sudah menerapkan digitalisasi tiket di Maluku Utara, termasuk lintasan Bastiong–Sofifi, Bastiong–Rum Tidore, hingga Bastiong–Bitung. Layanan ini didukung oleh KMP Tuna, KMP Maming, KMP Baronang, KMP Gorango, KMP Portlink VIII, dan KMP Lompa. Tiket kini bisa dibeli lewat aplikasi Ferizy, sehingga pengguna dapat mengakses jadwal dan membeli tiket lebih mudah.
Bastiong juga berfungsi sebagai pintu gerbang wisata. Dari sini, wisatawan bisa langsung menuju Benteng Kalamata, Pantai Falajawa, Danau Tolire, Gunung Gamalama, hingga pulau-pulau seperti Tidore, Maitara, dan Halmahera.
Hingga periode Januari–Juli 2025, ASDP mencatat 336.330 penumpang dan 124.747 kendaraan menyeberang melalui Bastiong. Rinciannya, 71.164 unit motor, 28.991 mobil, 24.521 truk, dan 71 bus. Angka ini menegaskan peran Bastiong sebagai simpul transportasi vital sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi kawasan.
“Pelabuhan Bastiong bukan hanya sekadar pelabuhan, tapi juga etalase ekonomi dan pariwisata Ternate. Ke depan, kami akan terus meningkatkan fasilitas dengan mengedepankan kenyamanan dan keselamatan penumpang,” ujar Shelvy.
