ABNnews – PT Pos Indonesia (Persero) selalu membantu pemerintah Indonesia melalui Kemensos dalam penyaluran bantuan sosial (bansos).
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemad mengatakan, pihaknya selalu membantu pemerintah dalam setiap penyaluran bansos dari Kemensos.
“Jadi sebenarnya sejarah penyaluran bantuan sosial ini cukup panjang sejak 2007 dan Pos Indonesia ini selalu membantu pemerintah dalam penyaluran berbagai bansos,” kata Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemad, Jumat (20/12/2024).
Ia mengatakan, dirinya hari ini mendampingi Menteri Sosial Syaifullah Yusuf memberikan bantuan sosial kepada masyarakat Pringsewu dan PT Pos Indonesia memfasilitasinya.
“Walaupun up and down, karena situasi budget pemerintah juga dan akhir menyesuaikan. Khusus 2024 ini kami ada 2 triwulan, yang mana triwulan 3 dan 4 terakhir,” kata Faizal.
Ia mengatakan, sebenarnya triwulan 3 kemarin ditunda pemberian bansosnya, karena ada pilkada dan akhirnya baru disalurkan sekarang bersamaan dengan triwulan 4 dan ada rapel.
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ada yang dapat Rp 2 Juta, tetapi yang paling banyak Rp 6 juta, ada dua bansos yakni PKH dan Sembako.
“Jadi di Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ini serentak di seluruh Indonesia dilakukan penyaluran Bansos tahap 3 dan 4 ini secara bersamaan,” kata Faizal.
Kemudian kebetulan, khusus di Lampung oleh Menteri Sosial dan kemudian di Maros dilakukan oleh Wamen, Awamensos.
“Jadi kita sih sebetulnya dalam posisi selalu mendukung berbagai program pemerintah,” kata Faizal.
Faizal mengatakan, sebenarnya kalau bantuan pemerintah banyak dan tidak hanya dari Kementerian Sosial, ada Kementerian SDM.
PT Pos punya hubungan yang baik dengan Kemensos dan Kemensos percaya kepada cara kerja pos yang transparan hingga akuntabel.
Serta semuanya dapat dipertanggungjawabkan, jadi itu yang membuatnya menjadi punya unique value proposition untuk mendukung program-program pemerintah.
Ia mengatakan, selama ini Kemensos mempunyai pendamping PKH dan pendamping Kemensos sebenarnya selalu melakukan koordinasi dan sinergi dengan para pendamping tersebut.
Misalkan pada saat pemberitahuan, undangan, mereka yang tahu persis rumahnya di mana untuk mengirimkan undangan.
“Mereka juga memberi verifikasi, kemudian juga memberikan feedback tentang apakah masih layak untuk dilanjutkan atau tidak program tersebut,” kata Faizal.
Jadi semua feedback akan diberikan ke pemerintah daerah, nanti pemerintah daerah yang akan mengusulkan pergantian.
Mekanisme ini sekarang nampaknya semakin dipertajam, jadi hubungan antara pemerintah pusat dan Kemensos dengan pemerintah kabupaten semakin erat.
Dengan harapan agar menyalurkan tepat sasaran dan harapannya data yang semakin baik.
Karena semakin valid ini akan membuat makin efektif dalam menyalurkan, serta inovasi apa yang dilakukan Pos Indonesia sehingga penyaluran bantuan apapun.
Kementerian atau lembaga kalau menyalurkan bantuan, itu ada timeline yang harus ditepati dan itu juga sangat perhatikan.
Oleh karena itu dari awal sebelum bantuan disalurkan, pihaknya sudah punya perencanaan, timeline, schedule, regional.
Kemudahan di cabang utama, cabang sampai cabang pembantu, dengan harapan tepat waktu dan harus memberikan manfaat.
Serta sekaligus membantu memverifikasi dengan harapan tepat sasaran, Pos Indonesia punya teknologi, dan punya PGC.
“Kami punya PGC, Post Giro Cash, ini yang membantu, teknologi yang membantu kita untuk tepat guna dan tepat sasaran tadi. Dengan harapan tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu,” kata Faizal.
Pihaknya menyediakan berbagai metodologi agar tepat jumlah.
“Jadi misalkan kita tidak hanya membawa uang yang satuan seratus lima puluh, bahkan yang pecahan kecil pun kita siapkan,” kata Faizal.
“Jadi target apa yang ingin dicapai oleh Pos Indonesia ini mengingat bahwa penyaluran tersebut menjadi salah satu produk unggulan dari POS Indonesia sendiri,” kata Faizal.
“Tahun depan kami berharap dengan kepercayaan pemerintah yang semuanya besar, serta program berbagai, program pemerintah yang sangat banyak untuk masyarakat dan berharap pos Indonesia tetap menjadi pilihan bagi pemerintah untuk menyalurkan berbagai bantuannya,” kata Faizal.***
