banner 728x250

Fokus Energi Bersih! PLN EPI Blak-blakan di Turki, Ungkap Rencana Bangun 13 FSRU dan 50 Unit Regasifikasi di Indonesia

Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto menyampaikan paparan mengenai proyeksi kebutuhan gas Indonesia dan strategi pengembangan infrastruktur LNG dalam sesi “ LNG Infrastructure in an Evolving Global Energy System” pada 25th World LNG Summit & Awards 2025 di Istanbul.

ABNnews – Kebutuhan energi bersih yang terus menanjak di Indonesia mendorong PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) untuk memperkuat infrastruktur gas alam cair (Liquefied Natural Gas / LNG). Komitmen pengembangan ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, dalam ajang bergengsi 25th World LNG Summit & Awards 2025 di Istanbul, Turki.

Dalam sesi “LNG Infrastructure in an Evolving Global Energy System”, Rakhmad menjelaskan bahwa kebutuhan gas di Indonesia tumbuh pesat, terutama didorong oleh sektor kelistrikan yang rata-rata tumbuh 5,3 persen per tahun hingga 2034.

“Gas akan menjadi pelengkap pengembangan renewable energy di Indonesia dan dengan penurunan produksi gas pipa, LNG mulai memegang porsi yang lebih dominan sekitar 55 persen dibandingkan gas pipa untuk memasok sektor kelistrikan,” ungkap Rakhmad, Jumat (26/12/2025).

Kebutuhan LNG Melonjak Hingga 10 Juta Ton

Rakhmad menambahkan, seiring meningkatnya permintaan domestik, konsumsi LNG nasional diproyeksikan tumbuh lebih dari 10% per tahun. Kebutuhan LNG PLN EPI pun diperkirakan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

“Dengan pertumbuhan permintaan gas domestik, LNG akan tumbuh di atas 10% per tahun. Kebutuhan LNG PLN EPI diproyeksikan mencapai 6,2 juta ton pada 2026 dan pada 2030 diharapkan menembus 10 juta ton per tahun,” jelasnya.

Ia juga menyoroti tren serupa di kawasan regional. Menurut Rakhmad, pertumbuhan LNG yang pesat juga terjadi di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina, serta Asia Selatan, yang menjadikan kawasan ini sebagai wilayah dengan pertumbuhan LNG tertinggi di dunia.

Strategi Negara Kepulauan: 13 FSRU dan 50 Onshore Unit

Untuk mengatasi tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, PLN EPI menerapkan strategi pengembangan infrastruktur LNG yang fleksibel dan efisien. Strategi ini menggabungkan berbagai solusi regasifikasi.

“Kami mengkombinasikan solusi Floating Storage Regasifikasi Unit (FSRU) dan Onshore Regasifikasi Unit baik melalui kapal maupun iso tank dengan skema milk and run atau hub and spoke sebagai virtual pipeline,” jelas Rakhmad.

PLN EPI merencanakan pembangunan sekitar 13 FSRU dan hampir 50 unit regasifikasi darat di 56 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan pengembangan tersebut, kapasitas penyimpanan LNG nasional ditargetkan meningkat menjadi 1,2 juta meter kubik LNG, dengan kapasitas regasifikasi mendekati 4 miliar kaki kubik per hari.

“Pengembangan infrastruktur LNG ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi sekaligus keberlanjutan energi nasional,” tegasnya.

Rakhmad juga menekankan pentingnya pembelajaran dari berbagai proyek LNG sebelumnya, baik di dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, konsep pengembangan bertahap dipilih untuk memastikan keseimbangan antara permintaan dan kapasitas, sekaligus mempercepat eksekusi proyek.

Selain itu, kemitraan strategis dengan berbagai pihak dinilai krusial untuk memberikan kepastian pasokan LNG dan jaminan pengambilan gas (offtake), sehingga dapat meningkatkan kepercayaan mitra usaha dan lembaga pembiayaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *