ABNnews — Penembakan terjadi di Universitas Brown, Providence, Rhode Island, Amerika Serikat, pada Sabtu waktu setempat. Peristiwa tersebut menyebabkan dua orang tewas dan delapan lainnya dalam kondisi kritis.
Wali Kota Providence, Brett Smiley mengatakan, dua korban meninggal dunia pada Sabtu sore, sementara delapan korban lainnya dirawat di Rumah Sakit Rhode Island dalam kondisi kritis namun stabil.
Dalam konferensi pers bersama aparat kota dan pejabat Universitas Brown, Smiley mengeluarkan perintah berlindung di tempat di kawasan sekitar Universitas Brown. Perintah dukeluarkan mengingat pelaku masih belum tertangkap oleh pihak berwajib.
Penembakan terjadi di Barus and Holley Engineering Building, gedung kampus yang digunakan untuk ruang kelas dan laboratorium. Pihak berwenang menerima laporan darurat pertama pada pukul 16.00 waktu setempat (21.00 GMT).
Laporan tersebut direspons oleh kepolisian kampus Universitas Brown, disusul polisi Providence, petugas pemadam kebakaran, dan tim medis darurat.
Polisi mengatakan petugas segera memasuki gedung dan melakukan penyisiran menyeluruh, namun tidak menemukan tersangka. Polisi menyebut pelaku diduga seorang pria berpakaian hitam yang keluar dari gedung setelah kejadian. Hingga kini belum ada penangkapan dan motif penembakan masih belum diketahui.
Mahasiswa diimbau tetap berada di dalam ruangan dan tidak kembali ke area kampus sampai dinyatakan aman, seraya menegaskan perintah tersebut harus dipatuhi selama pencarian berlangsung.
Penyelidikan melibatkan berbagai lembaga, termasuk polisi negara bagian, Biro Investigasi Federal (FBI), serta Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF).
Pihak berwenang seperti dilansir dari antaranews, menyatakan koordinasi antara lembaga federal dan lokal terus dilakukan seiring penyelidikan aktif berjalan.
Pihak Universitas Brown menolak mengungkap identitas korban, termasuk apakah mereka mahasiswa atau staf, dengan alasan penyelidikan masih berlangsung.













