banner 728x250
Hikmah  

Sifat Istri Yang Disukai Allah Dan Rasulullah

ABNnews – Kesetiaan, kesucian hati, kesalehan, kepatuhan kepada suami, kebijaksanaan dan kesabran, Sifat-sifat ini sangat disukai Allah dan Rasulullah. Sifat-sifat ini juga merupakan pedoman yang diberikan oleh Islam untuk menciptakan hubungan pernikahan yang harmonis, penuh dengan cinta, penghargaan, dan rahmat. Allah dan Rasulullah menekankan pentingnya istri untuk menjaga dan mengembangkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menerapkan sifat-sifat istri yang disukai Allah dan Rasulullah, seorang istri dapat membangun hubungan yang kuat dengan suami, menciptakan kedamaian dalam keluarga, dan meraih ridha Allah. Sifat-sifat ini juga memperkuat kualitas pribadi seorang istri, menjadikannya sosok yang inspiratif bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Oleh karena itu, penting bagi setiap istri untuk merenungkan dan mempraktikkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari, dengan niat ikhlas untuk mendapatkan keridhaan Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Kesucian Hati

Dalil mengenai pentingnya kesucian hati dapat ditemukan dalam Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 13, yang berbunyi: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah lebih menghargai takwa dan kesucian hati seseorang daripada keturunan atau kebangsaan.

Rasulullah juga mengajarkan pentingnya menjaga kesucian hati dengan mengutamakan niat yang ikhlas dan ridha Allah. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak memandang bentuk tubuh dan harta kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal perbuatan kalian.”

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda: “Bersihkanlah hatimu dari segala dosa, karena sesungguhnya dosa itu akan menyebabkan kegelapan di hati, dan dosa yang berulang-ulang akan membekukan hati.”

Seorang istri yang memiliki kesucian hati akan berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan, dan menghindari segala hal yang bisa merusak kebersihan hati.

Kepatuhan Kepada Suami

Kepatuhan kepada suami adalah salah satu sifat istri yang sangat dihargai dalam Islam. Allah dan Rasulullah menekankan pentingnya istri untuk taat dan patuh terhadap suami sebagai bentuk dari taat kepada Allah. Al-Quran Surah An-Nisa ayat 34 menjelaskan bahwa suami adalah pemimpin bagi istri dan memiliki tanggung jawab untuk memimpin keluarga.

Dalil lain yang menguatkan pentingnya kepatuhan istri terhadap suami adalah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada istri-istrinya.” Dalam hadis tersebut, Rasulullah menekankan pentingnya berbuat baik kepada istri dan menjadi teladan dalam menjalankan peran sebagai suami yang baik.

Kepatuhan kepada suami juga mencakup menghormati posisi suami sebagai kepala keluarga. Seorang istri yang patuh akan mengakui otoritas suami dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan keluarga. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah, Rasulullah bersabda: “Apabila seseorang meminta kamu untuk menikahinya dan kamu ridha dengan agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika kamu tidak melakukannya, maka akan terjadi kerusakan di muka bumi dan akan terjadi kekacauan yang besar.”

Dengan patuh kepada suami, seorang istri dapat menciptakan harmoni dan kedamaian dalam hubungan pernikahan. “Sebaik-baik perempuan adalah yang paling membantu suaminya.” Hadis ini menunjukkan bahwa istri yang patuh akan menjadi mitra yang baik bagi suami, membantu dan mendukungnya dalam menjalani peran dan tanggung jawabnya.

Kebijaksanaan adalah salah satu sifat istri yang sangat dihargai dalam Islam. Kebijaksanaan mencakup kemampuan untuk memahami, memikirkan, dan mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai situasi kehidupan pernikahan. Allah dan Rasulullah menekankan pentingnya kebijaksanaan sebagai landasan dalam menjalani peran sebagai istri yang baik.

Dalam Al-Quran Surah Al-A’raf ayat 199, Allah berfirman: “Ambillah kesabaran dan kesopanan, dan janganlah kamu terburu-buru dalam mengambil keputusan.” Ayat ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan melibatkan kesabaran, penilaian yang tepat, dan ketenangan dalam menghadapi berbagai situasi.

Rasulullah juga mengajarkan pentingnya kebijaksanaan dalam berinteraksi dengan suami dan anggota keluarga lainnya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah, Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya dan paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya.”

Dalam konteks ini, kebijaksanaan mencakup kemampuan untuk menjaga keselarasan, menyelesaikan konflik dengan bijaksana, dan berbicara dengan kata-kata yang baik. Seorang istri yang bijaksana akan mampu menunjukkan kesabaran, mengendalikan emosi, dan mengambil tindakan yang tepat dalam menghadapi situasi yang kompleks.
Selain itu, kebijaksanaan juga mencakup kemampuan untuk mengelola keuangan keluarga dengan bijaksana. Rasulullah mengajarkan pentingnya berhemat dan mengelola keuangan secara bertanggung jawab.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik harta adalah yang paling banyak berkah dan yang paling baik gunanya bagi pemiliknya.”

Kesabaran

Kesabaran adalah salah satu sifat istri yang sangat dihargai dalam Islam. Hal ini mencakup kemampuan untuk menjaga ketenangan, menerima cobaan, dan menghadapi tantangan dalam kehidupan pernikahan dengan sabar. Allah dan Rasulullah menekankan pentingnya kesabaran sebagai landasan dalam menjalani peran sebagai istri yang baik. Dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 153, Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” Ayat ini menunjukkan bahwa kesabaran adalah kunci untuk menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam kehidupan.

Rasulullah juga mengajarkan pentingnya kesabaran dalam menghadapi konflik dan kesulitan dalam pernikahan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik orang yang beriman adalah yang baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istri-istrinya.”

Dalam konteks ini, kesabaran mencakup kemampuan untuk mengendalikan emosi, memberikan maaf, dan menyelesaikan konflik dengan bijaksana. Seorang istri yang sabar akan mampu menghadapi tantangan dengan tenang, menghindari pertengkaran yang tidak perlu, dan mencari solusi yang terbaik.

Dengan menerapkan sifat-sifat istri yang disukai Allah dan Rasulullah dalam sehari-hari, seorang istri dapat membangun hubungan yang kuat dengan suami, menciptakan kedamaian dalam keluarga, dan meraih ridha Allah. Sifat-sifat ini juga memperkuat kualitas pribadi seorang istri, menjadikannya sosok yang inspiratif bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Oleh karena itu, penting bagi setiap istri untuk merenungkan dan mempraktikkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari, dengan niat ikhlas untuk mendapatkan keridhaan Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. (Wallohu a’lambishshawab/H. Ali Akbar Soleman Batubara/dari berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *