ABNnews – Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi tidak becus membangun komunikasi dan tidak ada empati terkait teror kepada Tempo yang mendapat kiriman kepala babi.
Diketahui, saat diminta tanggapannya terkait kiriman kepala babi tersebut, Hasan Nasbi justru menyarankan agar kepala babi itu dimasak. “Sudah dimasak saja, sudah dimasak saja,” kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).
“Sungguh tidak menggambarkan sebagai seorang Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan yang merupakan corong presiden,” tegas Fernando di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Fernando mengatakan, pernyataan yang disampaikan oleh Hasan Nasbi akan dianggap oleh publik merupakan pernyataan Presiden. Bahkan, bukan kali ini saja Hasan Nasbi membuat pernyataan yang kontroversi. Oleh karena itu Presiden Prabowo Subianto perlu segera mencopot Hasan Nasbi atau membubarkan Kantor Komunikasi Kepresidenan.
“Semakin banyak daftar pembantu Prabowo yang membuat pernyataan membuat gaduh sehingga tidak layak disebut sebagai pembantu Presiden,” tegasnya.
Fernando memaparkan, pernyataan Hasan Nasbi telah melukai perasaan seluruh insan pers yang menganggap remeh teror yang dilakukan terhadap media. Apalagi ada teror lanjutan yang ditujukan kepada Tempo dengan mengirim bangkai tikus. Sehingga pemerintah perlu menganggap bahwa teror tersebut merupakan ancaman serius terhadap kebebasan pers.
“Saya kembali berharap Presiden Prabowo Subianto segera mencopot Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan sehingga lembaga yang dipimpinnya saat ini dapat benar-benar membantu Presiden dalam membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat,” tandasnya.
Bagus Iswanto
