ABNnews — Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20 Culture di Salvador da Bahia, Brasil, pada 8 November 2024. Dalam pertemuan G20 Culture bertema ‘Building a Just World and a Sustainable Planet’ ini, Fadli Zon memperkenalkan Kementerian Kebudayaan Indonesia yang baru dibentuk.
Pembentukan Kementerian Kebudayaan Indonesia, kata dia, wujud komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menempatkan budaya sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional.
“Kementerian Kebudayaan pertama ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam pemajuan kebudayaan, mengangkat budaya sebagai landasan pertumbuhan masyarakat dan identitas bangsa,” ujar Fadli, Sabtu (09/11).
“Melalui kementerian ini, kami bertekad untuk melindungi kekayaan warisan dan keragaman budaya Indonesia, memperkuat persatuan bangsa, serta memajukan citra dan pengaruh Indonesia di dunia melalui diplomasi budaya,” sambungnya.
Fadli menegaskan pendirian kementerian khusus bagi kebudayaan ini merupakan langkah penting untuk memastikan budaya tidak hanya sebagai bagian integral dari kehidupan, tetapi juga berkontribusi bagi peradaban global.
“Ini juga sesuai dengan amanat konstitusi kita, UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1, bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia,” ujarnya.
Fadli mengatakan, Indonesia berkomitmen memperjuangkan pemajuan kebudayaan sebagai agenda prioritas dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. “Budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga modal penting bagi masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan. Culture for the future,” katanya.
Di hadapan para menteri budaya negara-negara G20, Fadli juga menegaskan komitmen Indonesia pada prinsip-prinsip inklusi, partisipasi sosial, dan aksesibilitas untuk sepenuhnya menjunjung tinggi hak-hak kebudayaan.
“Berdasarkan misi kebudayaan Indonesia sesuai dengan moto Bhinneka Tunggal Ika yang mengakomodir persatuan dalam keberagaman,” kata Fadli Zon.
“Komitmen kami mengusung persatuan dalam kekayaan budaya yang terdiri dari 718 bahasa dan 1.340 suku berkontribusi menjaga identitas setiap etnis,” tambahnya.
Selain itu, Indonesia juga mengajak seluruh anggota G20 untuk mengambil langkah konkret dalam mengintegrasikan budaya dengan berkelanjutan lingkungan. Termasuk, pemanfaatan teknologi dan inisiatif sosial ekonomi untuk adaptasi budaya.
Pertemuan ini menjadi ajang bagi Indonesia untuk menegaskan pentingnya kerja sama budaya internasional. Indonesia percaya bahwa budaya adalah jembatan untuk membangun pemahaman yang lebih baik, menghormati perbedaan, dan berkomitmen pada perdamaian dunia.
“Indonesia percaya saat ini yang tepat untuk memajukan peran budaya seiring tantangan global. Ini adalah momen yang sangat penting bagi Indonesia,” ucap Fadli Zon.
