ABNnews – Soal kontroversi ucapan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang menghina penjual es teh saat ceramah di Magelang, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi menilai Gus Miftah sedang bercanda namun kepleset lidah.
“Ya, saya kira dia hanya bermaksud bercanda untuk menghidupkan suasana tapi kepleset lidah,” kata Pria yang akrab disapa Gus Fahrur dikutip detikJatim, Rabu (4/12/24).
Gus Fahrur juga menyoroti potongan video yang beredar di media sosial. Hal ini yang kemudian membuat ucapan Gus Miftah semakin jadi salah arti.
“Dan dipotong konteksnya oleh YouTuber, sehingga disalah fahami masyarakat karena tidak utuh,” terang pengasuh Ponpes An Nur 1 Bululawang, Malang itu.
Karena hal itu, Gus Fahrur berharap masyarakat tidak semakin terprovokasi. Ia lantas mengajak untuk mengambil hikmah dari insiden tersebut.
“Saya berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi, kita ambil hikmahnya saja bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki, simpati dan apresiasi masyarakat luas,” cetus Gus Fahrur.
“Dia sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf, sebaiknya disudahi polemik ini, harap dimaklumi dan setiap orang bisa saja berbuat khilaf,” tandas Gus Fahrur.
Diketahui, Gus Miftah tengah menjadi sorotan warganet karena mengolok-olok pedagang es teh saat sedang mengisi sebuah acara.
Dalam video yang beredar, Gus Miftah melontarkan kata-kata tak pantas kepada seorang pedagang es teh yang berjualan di hadapan para hadirin.
“Es tehmu isih akeh (masih banyak)? Ya, sana jual goblok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir,” ujar Gus Miftah.