ABNnews — Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto telah merampungkan pemanggilan tokoh yang akan masuk kabinetnya. Ada total 49 calon menteri yang dipanggil. Namun di antara nama-nama itu, tidak Retno Marsudi.
Padahal Retno Marsudi merupakan Menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia. Ia menjabat Menteri Luar Negeri sejak periode pertama Jokowi pada 2014 lalu.
Retno telah melalui banyak tantangan dan prestasi, menjadikan dirinya sebagai salah satu diplomat terkemuka Indonesia yang kiprahnya diakui dunia internasional. <span;>Ia jadi salah satu anggota kabinet Jokowi yang tak pernah diganti.
Meski tak menjabat sebagai Menlu lagi, namun karir perempuan kelahiran Semarang, 27 November 1962 itu justru semakin moncer. Retno mendapat tugas baru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sekjen PBB, Antonio Guterres menunjuk Retno sebagai Utusan Khusus untuk Urusan Air dalam rangka memajukan agenda air sedunia, khususnya terkait hasil Konferensi Air PBB 2023.
“Utusan Khusus akan mendukung langkah-langkah demi memastikan masa depan dengan air terjamin dengan mendorong kerja sama politik, ekonomi, dan sosial-budaya yang lebih kuat di semua lapisan,” demikian menurut pernyataan tertulis Sekretaris Jenderal PBB yang dipantau di Jakarta, pada Jumat, 13 September 2024 lalu.
Retno akan mulai bertugas sebagai Utusan Khusus PBB pada 1 November 2024 usai menyelesaikan tugasnya sebagai menteri luar negeri dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo.
Sebagai utusan khusus, Retno akan ditugaskan mendorong sinergi antara pemangku kepentingan dalam urusan air untuk mendukung pencapaian target air dunia, seperti target nomor 6 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, serta mempersiapkan Konferensi Air PBB 2026.
Dalam pernyataannya, Sekjen PBB turut mengakui peran Retno sebagai Menlu RI dalam diplomasi global dalam 10 tahun terakhir, khususnya dalam penyelenggaraan Forum Air Dunia ke-10 di Bali pada Mei lalu, di mana deklarasi tingkat menteri berhasil disepakati.