banner 728x250

Investasi Rp500 Miliar! Pabrik Tekstil di Sumedang Siap Guncang Pasar Global

Foto dok Kemenperin

ABNnews – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan apresiasi kepada PT Citra Terus Makmur atas langkah ekspansi besar-besaran yang dinilainya strategis untuk memperkuat rantai pasok industri tekstil nasional.

Langkah ini disebut jadi bukti bahwa pelaku industri tekstil Tanah Air tetap optimistis terhadap prospek manufaktur Indonesia ke depan.

“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada PT Citra Terus Makmur atas langkah ekspansi yang strategis ini. Perluasan yang dilakukan bukan hanya menambah kapasitas produksi, tapi juga memperkuat struktur dan rantai pasok industri tekstil nasional,” ujar Agus dalam peresmian perluasan pabrik PT Citra Terus Makmur di Sumedang, Selasa (11/11).

Ekspansi ini melibatkan investasi senilai Rp500 miliar. Dengan kapasitas baru tersebut, perusahaan tak hanya memperkuat pasar domestik, tapi juga mendorong posisi Indonesia di rantai pasok tekstil global.

Menurut Agus, langkah ini menjadi contoh nyata kolaborasi pemerintah dan dunia usaha dalam memperkuat sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), yang selama ini menjadi salah satu penopang utama ekonomi nasional dan penyerap tenaga kerja terbesar.

“Investasi ini jadi bukti kuatnya kepercayaan investor terhadap industri TPT nasional. Kami berharap langkah PT Citra Terus Makmur bisa menginspirasi pelaku industri lain untuk terus berinovasi dan memperluas kapasitas produksinya,” tambahnya.

Meski sektor TPT sempat menghadapi tekanan global, Agus menegaskan industri ini masih menunjukkan ketahanan. Pada triwulan III 2025, pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi tercatat 0,93%, sementara nilai ekspornya mencapai USD 8,07 miliar dengan surplus perdagangan USD 2,5 miliar.

Daya tarik sektor TPT juga kembali meningkat. Setelah sempat menurun pada 2023, nilai investasi melonjak ke Rp21,44 triliun pada 2024, dan hingga September 2025 sudah mencapai Rp13,85 triliun. Industri ini pun tetap jadi penyerap tenaga kerja utama dengan 3,76 juta pekerja, atau sekitar 19,18% dari total tenaga kerja manufaktur nasional.

“Data ini menunjukkan bahwa meski diterpa tekanan eksternal, industri TPT masih punya daya tahan dan potensi besar untuk tumbuh. Pemerintah akan terus memberi dukungan agar industri ini bisa bertransformasi menjadi lebih efisien, modern, dan berdaya saing global,” tegas Agus.

Kemenperin sendiri telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk memperkuat daya saing sektor TPT, mulai dari insentif fiskal dan nonfiskal, program vokasi dan link and match, hingga restrukturisasi mesin dan peralatan produksi.

Selain itu, Agus memastikan pemerintah juga fokus pada ketersediaan bahan baku. “Sesuai amanat Undang-Undang Perindustrian, pemerintah wajib memastikan ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan industri,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *