banner 728x250

SPBU Auto Berubah, Bos Pertamina Tegaskan Transformasi Total Layanan Publik Demi Rakyat dan Merah Putih

Foto dok Pertamina

ABNnews – PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian energi nasional melalui transformasi ‘habis-habisan’! Perombakan total dilakukan di bidang tata kelola, budaya kerja, dan model bisnis.

Langkah ‘berani’ ini sejalan dengan visi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mewujudkan Asta Cita, menuju Generasi Emas Indonesia 2045.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa seluruh transformasi yang dijalankan perusahaan berakar pada semangat untuk menghadirkan layanan publik yang semakin transparan, efisien, dan berorientasi pada kepentingan bangsa.

Simon menyebut esensi dari seluruh transformasi Pertamina adalah peningkatan kualitas layanan publik, khususnya di SPBU dan sektor frontliner.

“Transformasi layanan publik adalah wajah nyata Pertamina yang setia pada rakyat dan merah putih. Pertamina berkomitmen transformasi pelayanan, meningkatkan standar kerja, dan menjadikan pesan masyarakat sebagai masukan berharga,” terang Simon, pada kegiatan memperingati Satu Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran di Jakarta, 20 Oktober 2025.

Produksi Migas Jadi Prioritas, Lawan Ketergantungan Impor!

Simon juga menegaskan, Pertamina kini tengah melakukan transformasi besar-besaran di tiga bidang utama: Tata Kelola (Governance), Budaya Perusahaan (Culture), dan Model Bisnis (Business Model).

“Sebagai BUMN energi, tugas utama Pertamina adalah memastikan ketahanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi nasional. Kami bukan hanya entitas bisnis yang mencari keuntungan, tetapi juga agent of development bagi pembangunan nasional,” jelas Simon.

Ia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi menuntut pasokan energi yang lebih besar. Namun, sebagian besar sumber minyak dan gas Indonesia telah memasuki fase mature field.

“Tantangan kita adalah bagaimana meningkatkan produksi agar tidak terlalu bergantung pada impor. Pemerintah melalui arahan Presiden Prabowo mendorong peningkatan produksi migas nasional,” ungkapnya.

Pertamina mengambil langkah strategis dengan teknologi, intervensi sumur, serta eksplorasi baru untuk menemukan cadangan migas.
Selain itu, Pertamina juga menjalankan Dual Growth Strategy: memaksimalkan bisnis eksisting, dan mengembangkan bisnis rendah karbon (low carbon business), termasuk geothermal, biofuel, dan Pertamax Green 95 dengan 5% ethanol.

Pertamina saat ini mengoperasikan kapasitas panas bumi 727 MW dan aktif dalam pengembangan B40–B50 Biofuel Program. Komitmen ini sejalan dengan target Net Zero Emission 2060 dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *