banner 728x250

Jurus Gila BRI Wujudkan Mimpi Rakyat, Rp14,65 Triliun Digelontorkan untuk KPR Subsidi, Ratusan Ribu Unit Siap Diserbu!

Foto dok BRI

ABNnews – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI langsung ‘gaspol’ Dalam upaya mendukung program Asta Cita yang mengincar peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan rumah layak dan terjangkau, BRI kini memperkuat diri sebagai bank penyalur utama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi di Tanah Air.

Ini adalah bukti nyata komitmen BRI memperluas akses pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), sambil tetap menjaga portofolio kredit tetap ‘sehat’.

Hingga akhir Agustus 2025, catatan BRI ‘mengkilap’! Mereka telah menyalurkan KPR Subsidi kepada 107.244 penerima manfaat di seluruh Indonesia dengan total outstanding mencapai Rp14,65 triliun.

Dari angka tersebut, sekitar 97% digelontorkan lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang menjadi ‘amunisi’ vital Program 3 Juta Rumah pemerintah.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi menegaskan bahwa dalam penyaluran KPR Subsidi, BRI selalu menerapkan prinsip kehati-hatian yang super ketat. Setiap pengajuan kredit melalui proses assessment yang ketat untuk memastikan calon debitur memenuhi seluruh kriteria yang ditetapkan.

“Dalam bank memberikan kredit kan, tentunya ada assessment dan ketentuan yang ada harus dipenuhi. Nah, atas dasar itu kita juga melihat realitanya seperti apa, dan kita tahu bahwa mana yang memang bisa, mana yang belum atau tidak bisa,” ucapnya, menekankan.

Pendekatan ‘pilih kasih’ yang terukur ini menjadi kunci utama menjaga kualitas pembiayaan tetap sehat. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) KPR Subsidi BRI yang tetap terjaga dengan baik.

Dari sisi pendanaan, BRI memastikan kesiapan penuh untuk menopang pembiayaan perumahan rakyat. Pada triwulan II 2025, likuiditas BRI berada dalam kondisi kuat dan memadai dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) di level 84,97%. Kondisi ini menunjukkan ruang likuiditas yang sangat memadai untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

Belum lagi, ada tambahan likuiditas sebesar Rp55 triliun dari pemerintah yang semakin memperkuat kemampuan BRI dalam menyalurkan pembiayaan hunian bersubsidi.

Kendati demikian, Hery mengakui tantangan di sektor perumahan masih ‘menganga’ lebar, terutama karena backlog perumahan di segmen menengah ke bawah yang mencapai sekitar 10 juta unit.
Salah satu hambatan yang sering dijumpai adalah minimnya pemahaman calon nasabah soal prosedur pengajuan dan akses pembiayaan.

“Kuncinya adalah sosialisasi dan kemudahan calon nasabah untuk melakukan pengajuan serta mendapatkan pembiayaan,” ujar Hery.

Hery menyebut, dengan dukungan lebih dari 7.000 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, BRI memiliki kemampuan untuk mengakselerasi perluasan akses layanan pembiayaan hingga ke pelosok.

“Keunggulan tersebut menjadikan BRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam mempercepat realisasi program perumahan rakyat dan pemenuhan kebutuhan hunian layak bagi Masyarakat”, pungkas Hery Gunardi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *