ABNnews – Pakar Teknik Sipil dan Struktur Tahan Gempa Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat, Prof Fauzan, mengingatkan adanya dua zona megathrust yang disebut paling berbahaya di Indonesia dan wajib diwaspadai.
“Dari 12 segmen megathrust yang ada di Indonesia, terdapat dua zona dengan potensi risiko tertinggi, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai Siberut,” kata Fauzan dikutip Antara, Sabtu (27/9).
Hal itu disampaikan Fauzan dalam workshop kebencanaan bertajuk “Megathrust Disaster Risk Assessment in Indonesia” yang digelar di Unand. Menurutnya, potensi gempa di kedua zona tersebut sangat besar dan bahkan bisa memicu tsunami.
Ancaman ini tak lepas dari posisi Indonesia yang berada di Ring of Fire atau cincin api Pasifik, kawasan pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
“Gempa megathrust merupakan jenis gempa terkuat yang terjadi di zona subduksi. Energi yang terkumpul bisa dilepaskan sewaktu-waktu secara tiba-tiba, sehingga sangat berpotensi menimbulkan gempa besar yang diikuti tsunami,” jelasnya.
Fauzan menyebut zona Mentawai Siberut bahkan dikenal sebagai salah satu seismic gap paling berbahaya di dunia karena sejak 1797 dan 1833 belum pernah melepaskan energi besar. “Kalau potensi itu benar-benar pecah, magnitudonya bisa sampai 9,” tegasnya.
Sejarah pun mencatat, gempa besar di Mentawai pada 1797 dan 1833 menimbulkan kerusakan parah hingga korban jiwa di Kota Padang. Analisis terbaru dari BRIN dan BMKG juga menegaskan bahwa zona ini masih menyimpan energi besar yang berpotensi menimbulkan bencana besar di masa depan.
“Kita tentu tidak berharap hal itu terjadi, tapi ancamannya nyata. Karena itu kita harus mengantisipasi sejak dini,” pungkas Fauzan.