banner 728x250

Ketum APKLI: Kopdes Merah Putih Bukan Ancaman Tapi Mitra Strategis UMKM

Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia, dr. Ali Mahsun ATMO, M. Biomed. (Foto: istimewa)

ABNnews — Pemerintah berkomitmen penuh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui program pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Untuk memastikan program 80 ribu unit Kopdes/Kel Merah Putih ini dapat direalisasikan, Pemerintah melibatkan Kementerian/Lembaga (K/L) hingga Pemerintah Daerah (Pemda).

Beredar kekhawatiran keberadaan Kopdes Merah Putih akan memperburuk bahkan mematikan usaha dan ekonomi rakyat. Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia, dr. Ali Mahsun ATMO, M. Biomed angkat bicara soal kekhawatiran tersebut.

Dia mengungkap, saat ini ada 4,1 juta warung atau toko kelontong milik rakyat, 14.500 pasar tradisional, termasuk warung kopi, kuliner rakyat dan tenan-tenan UMKM diseluruh Indonesia.

Ia menyebut kekhawatiran tersebut tak beralasan. Terlebih, gagasan murni dan program besar Presiden RI, Prabowo Subianto berupa pembentukan 80 ribu unit Kopdes ini justru bakal membantu ekonomi rakyat.

“Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan selalu konsisten berpihak ke pelaku ekonomi rakyat. Mulai dari nelayan, petani, pedagang dan pelaku UMKM,” kata Ali Mahsun di Jakarta, Rabu (07/05).

Ia menambahkan, gagasan Presiden Prabowo membentuk Kopdes Merah Putih merupakan upaya membangkitkan ekonomi rakyat, agar maju dan unggul guna menyongsong dan mensukseskan Indonesia menjemput puncak bonus demografi 2030.

“Dengan pembentukkan Kopdes Merah Putih ini, Presiden Prabowo bertekad mengurangi kemiskinan, menurunkan angka pengangguran, serta mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia,” ucap Ali.

“Untuk itulah, selaku Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia, saya bermaksud  menjawab bahwa keberadaan Kopdes Merah Putih bukan ancaman melainkan partner atau mitra sitrategis UMKM Indonesia,” imbuh dokter ahli kekebalan tubuh lulusan FK Unibraw Malang dan FKUI Jakarta ini.

Ia melanjutkan, Kopdes Merah Putih punya tujuan sangat mulia, menggerakan dan mengelola seluruh dan segala potensi ekonomi pedesaan/kelurahan yang sangat besar dengan baik dan benar, profesional dan transparan demi mewujudkan kesejahteraan seluruh  rakyat Indonesia.

“Memajukan ekonomi rakyat sehingga ekonomi nasional punya fondasi dasar yang sangat kuat. Atau bergerak dari ekonomi desa dan gang-gang perkotaan, ekonomi Indonesia akan memliki pertahanan yang jauh lebih kuat dan kokoh,” katanya.

Keberadaan Kopdes Merah Putih juga untuk memotong rantai kemiskinan dan pengangguran, memotong tengkulak (ijon) dan mafia produk-prodok pedesaan/kelurahan, produk petani, nelayan, peternak dan pekebun, serta kerajinan dan produk lainnya,” sambung dia.

“Untuk memberantas rentenir dan pinjaman on line. Ketika ekonomi rakyat pedesaan/kelurahan maju maka kesejahteraan rakyat terdongkrak sehingga judi on line pun beserta rentetannya, mafia organ, narkoba dan jual beli orang bisa dicegah secara efektif. Muara dan ujung akhirnya adalah terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” papar mantan Pembantu Rektor Universitas Darul ‘Ulum Jombang Jatim.

Untuk itu, Ali sekali lagi menegaskan, keberadaan Kopdes Merah Putih yang akan mendapatkan permodalan Rp5 miliar per koperasi bukan ancaman melainkan partner dan mitra strategis bagi ekonomi rakyat UMKM diseluruh Indonesia.

“Menjadi satu kesatuan lakukan sinergi, kolaborasi, kerjasama dan bersama-sama untuk mewujudkan ekonomi gotong royong berazas kekeluargaan atau atau ekonomi Indonesia dengan ruh UUD 1945,” kata dia.

“Dengan adanya Kopdes Merah Putih ini, UMKM menemukan monentumnya untuk mampu maju dan unggul guna mensukseskan Indonesia menjemput puncak bonus demografi 2030 yang syaratkan 100 juta unit UMKM yang handal dan kompetitif,” pungkas Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995-1998 ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *