ABNnews – Seorang guru SMP berinisial NM mengalami trauma usai nyaris menjadi korban pemerkosaan oleh muridnya berinisial LM.
Kapolsek Waigeo Utara Ipda Nasrullah Kabare mengatakan, insiden tersebut terjadi di rumah dinas korban di Distrik Waigeo Utara Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya pada Kamis (14/11) sekitar pukul 01.00 WIT.
“Korban tinggal seorang diri di kediamannya saat hampir diperkosa muridnya” kata Nasrullah dikutip detik.com. Sabtu (16/11/24).
Dari penjelasan Nasrullah, peristiwa itu bermula saat listrik di rumah dinas guru mendadak padam. Suasana rumah korban yang sepi tiba-tiba semakin mencekam.
“Pelaku memutus aliran listrik (rumah dinas korban) dan mencoba membuka pintu rumah menggunakan sebatang kayu,” ujarnya.
Korban yang menyadari listrik di kediamannya padam kemudian melakukan pengecekan. Saat memeriksa situasi dari balik jendela, korban tiba-tiba diserang oleh pelaku.
“LS menyerangnya dengan membekap tubuhnya dan berusaha menyeretnya keluar rumah. Korban sempat berteriak, tetapi suara tersebut tidak direspons tetangga,” ucap Nasrullah.
Menurut Nasrullah, teriakan korban saat itu dikira tetangga hanya angin lalu. Sang guru yang diserang pun melakukan perlawanan terhadap perbuatan muridnya.
“Setelah perjuangan sengit, NM berhasil melepaskan diri. Sementara LS melarikan diri dari lokasi kejadian,” tambah Nasrullah.
Aparat kepolisian yang menerima laporan kemudian melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Belakangan, pelaku yang masih di bawah umur itu ditangkap.
“Pelaku saat ini telah diamankan di Polsek Waigeo Utara untuk proses lebih lanjut. Polisi juga masih mendalami motif peristiwa tersebut,” imbuhnya.
Nasrullah mengatakan, penyidik masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pelaku. Sementara korban akan menjalani pendampingan psikologis sembari dimintai keterangan di Polres Raja Ampat.
“Korban NM masih dalam kondisi trauma dan belum dapat memberikan keterangan, direncanakan akan dibawa ke Waisai untuk mendapatkan pendampingan psikologis,” ucap Nasrullah.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku diduga penjahat kambuhan pada kasus serupa. Pelaku merupakan siswa pindahan dari Sorong ke Raja Ampat.
“Berdasarkan keterangan yang dihimpun, LS diduga pernah terlibat tindak pidana serupa di daerah asalnya,” ungkap Nasrullah.
Nasrullah menambahkan, kasus yang melibatkan anak di bawah umur ini akan diusut sesuai regulasi hukum berlaku. Pihaknya turut menekankan pentingnya saling menjaga di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal.
“Kejadian ini kembali menyoroti perlunya pengawasan lebih ketat terhadap pelajar dengan riwayat masalah hukum, serta urgensi penanganan komprehensif terhadap korban kekerasan seksual,” tandasnya.