banner 728x250

MUI Soal Adzan Maghrib Gunakan Running Text: Nggak Ada Syariat yang Dilanggar, Jangan Goreng Isu

Ilustrasi adzan Maghrib. (Foto: okezone)
banner 120x600
banner 468x60

ABNnews — Kementerian Agama (Kemenag) RI mengeluarkan imbauan agar stasiun televisi berkenan menyiarkan adzan Magrib dalam bentuk running text saat menayangkan secara langsung ibadah misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (05/09) esok.

Merespons hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, mengatakan tak ada syariat yang dilanggar dalam imbauan tersebut.

banner 325x300

Niam memahami kebijakan ini sebagai penghormatan bagi umat Katolik. “Sebenarnya dari aspek syar’iy, tidak ada yang dilanggar. Dan itu bagian dari solusi,” kata Niam seperti dikutip dari situs MUI.

“Isunya bukan meniadakan adzan. Baik sebagai seruan untuk salat maupun penanda masuk waktu salat. Hal itu untuk kepentingan siaran live misa yang diikuti jemaat Kristiani yang tidak dapat ikut ibadah di GBK,” sambung Niam.

Niam tidak masalah dengan imbauan tersebut. Dia melihat imbauan running text adzan ini dari konteks yang lebih komprehensif. “Kita bisa memahami kebijakan ini sebagai penghormatan kepada pelaksanaan ibadah umat Kristiani,” ujar Niam.

“Konteksnya bukan karena Paus Fransiskus datang lantas adzan diganti. Tetapi karena ada pelaksanaan ibadah misa secara live yang diikuti jemaat melalui TV secara live dan jika terjeda akan mengganggu ibadah,” ungkap Guru Besar Ilmu Fiqih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

Dalam contoh yang lebih sederhana, Niam mengibaratkan dengan siaran bola live yang waktunya berbarengan dengan adzan. Maka adzannya juga akan diganti dengan running teks. “Tidak ada masalah, ini soal kearifan lokal saja,” kata Niam.

Sementara itu, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis mengatakan adzan di TV itu bersifat rekaman elektronik. Umat Islam tidak perlu gelisah dan tidak perlu timbul salah paham.

“Itu adzan elektronik. Jadi bukan adzan suara di masjid yang dihentikan. Adzan yang sebenarnya di masjid-masjid tetap berkumandang sebagai penanda waktu shalat dan ajakat shalat yang sesungguhnya,” kata Cholil.

“Tidak apalah. Saya setuju adzan di TV diganti running text demi menghormati saudara-saudara kita umat Katolik yang sedang misa,” ujar Cholil.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *