ABNnews — Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara terkait pernyataan “datang ramai-ramai dan ditinggal ramai-ramai” saat menghadiri pembukaan Kongres III Partai NasDem, beberapa waktu lalu.
Jokowi di sela kunjungan kerja di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (29/08), menjelaskan bahwa maksud dari pernyataan itu adalah terkait kegotongroyongan seluruh masyarakat yang sangat diperlukan.
“Begini, jadi datang ramai-ramai, ya kan. Perginya juga ramai-ramai. Jangan kalau pas ada senang ramai-ramai, tetapi begitu ada banyak masalah tidak ramai-ramai lagi. Semuanya mestinya gotong-royong, diselesaikan bersama-sama, dicarikan solusinya bersama-sama,” jelas Jokowi.
Sebelumnya, saat menghadiri Kongres III Partai NasDem di Jakarta, beberapa hari lalu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya sangat menghargai jiwa besar Ketua Umum NasDem, Surya Paloh dan Partai NasDem yang tetap mendukung penuh dan mengawal penuh keberlanjutan kebijakan pembangunan dan keberlanjutan pemerintahan.
Jokowi seperti dilansir antaranews, lalu mengeluarkan pernyataan tentang ditinggal ramai-ramai. “Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai. Tapi, saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem,” ujarnya.