ABNnews — Sejumlah politikus PKB atas nama fungsionaris DPP PKB berencana menggelar muktamar tandingan di Jakarta pada 2-6 September 2024 mendatang.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Cak Imin) buka suara terkait rencana tersebut. Menurut Cak Imin, muktamar tandingan tersebut liar.
“Itu liar. Tidak ada aturan hukum Indonesia yang memberikan keleluasaan kepada orang-orang yang enggak jelas dari mana,” kata Cak Imin di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Ia menambahkan, pihaknya tidak akan menganggap muktamar tandingan tersebut, serta tak perlu melakukan langkah antisipasi.
Diketahui, rencana menggelar muktamar PKB tandingan itu mengacu pada keputusan Tim Panel dan seruan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tentang PKB.
“Mempertimbangkan keputusan Tim Panel dan seruan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk tidak menyelenggarakan Muktamar di Bali, maka atas nama DPP kami menyelenggarakan muktamar pada 2-3 September 2024 di Jakarta,” kata Sekretaris DPP PKB, A. Malik Haramain, dalam keterangan tertulis, Minggu (25/08).
Fungsionaris DPP PKB pun menunjuk mantan Sekjen PKB, Lukman Edy, untuk mempersiapkan pelaksanaan Muktamar Jakarta dan melengkapi susunan kepanitian, baik organizing committee maupun steering committee.
