ABNnews – Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat, khususnya pada balita yang berisiko stunting dan gizi kurang, Universitas Sahid (USAHID) meluncurkan Program Rumah Gizi Sehat (PROGES) di RW 06, Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.
Program ini diinisiasi oleh tim dosen yang diketuai oleh Almira Nuraelah, S.Gz., M.Si. dengan anggota Laila Febrina ST., M.Si., dan Wardina Humayrah, S.Gz., M.Si. dari Program Studi Gizi, Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan serta Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Sahid.
PROGES dirancang sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan, dengan tujuan utama menurunkan angka stunting dan gizi kurang di wilayah tersebut. Melalui PROGES, berbagai kegiatan pemberdayaan dan edukasi gizi dan kesehatan dilaksanakan, melibatkan dosen, mahasiswa, perangkat RT/RW, serta kader Posyandu dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat.
Salah satu fokus utama dari PROGES adalah pelatihan sistem penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali perangkat RT/RW dan kader dengan pengetahuan untuk menciptakan sistem pengelolaan pangan khususnya PMT yang berkelanjutan di RW 06.
Dengan adanya sistem yang terstruktur, diharapkan balita yang berisiko stunting dan gizi kurang dapat menerima asupan gizi yang tepat dan memadai secara rutin, sehingga dapat memperbaiki status gizi mereka dan mendukung pertumbuhan yang optimal.
Selain kegiatan tersebut, PROGES juga mencakup praktek pembuatan menu PMT gizi seimbang dengan memanfaatkan pangan lokal. Kegiatan ini dirancang untuk memberdayakan warga, khususnya para ibu, dalam menyusun dan mempersiapkan makanan yang bergizi bagi balita.
Produk pangan yang dihasilkan dari kegiatan ini akan dibagikan kepada keluarga balita yang membutuhkan, terutama yang tergolong dalam rumah tangga pra-sejahtera.
Praktek ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan konsep gizi seimbang yang berbasis pada ketersediaan sumber daya lokal, sehingga lebih mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
PROGES juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat melalui praktek pembuatan sabun cuci tangan berbahan dasar Eco-enzyme dari limbah dapur rumah tangga. Sabun ini dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik yang ramah lingkungan, sehingga selain mendukung kesehatan, juga berkontribusi dalam pengelolaan limbah rumah tangga yang lebih baik.
Melalui kegiatan ini, warga diajarkan untuk membuat sabun cuci tangan sendiri, yang kemudian dibagikan kepada keluarga balita, ibu hamil, dan lansia prasejahtera.
Kegiatan pertama PROGES berupa Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan pada 12 Agustus 2024, menghasilkan beberapa kesepakatan terkait mekanisme pengumpulan dan distribusi bahan pangan yang akan digunakan dalam PMT.
Disepakati bahwa pengumpulan bahan pangan akan dilakukan secara rutin sebulan sekali sebelum jadwal Posyandu, dengan lokasi pengumpulan di Posyandu RT 01 dan RT 07. Untuk menjaga kualitas pangan, bahan-bahan yang terkumpul akan disimpan di freezer atau chiller sebelum didistribusikan.
FGD juga membahas mekanisme penyaluran PMT, di mana sebagian besar RT memilih untuk menerima PMT dalam bentuk matang, sementara beberapa lainnya memilih untuk menerima bahan mentah.
Program ini juga mengadopsi pendekatan door-to-door dan personal untuk meningkatkan partisipasi warga sebagai donatur. Ketua RW bersama perangkat RT akan berperan aktif dalam mengajak warga untuk berpartisipasi, terutama melalui pendekatan personal yang diharapkan lebih efektif.
USAHID, melalui dosen dan mahasiswa yang terlibat, juga berkomitmen untuk mendukung dan memperluas jangkauan program ini, termasuk dalam upaya mendekati donatur potensial untuk memastikan keberlanjutan program.
Kegiatan Peluncuran PROGES diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas hidup warga RW 06 Pancoran Mas Depok.
Melalui kolaborasi yang erat antara akademisi dan komunitas lokal, program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi angka stunting, tetapi juga untuk membangun kesadaran akan pentingnya penyelenggaraan sistem PMT berkelanjutan berprinsip gizi seimbang dan berbasis pangan lokal serta perilaku hidup sehat di kalangan masyarakat Depok, Jawa Barat.***