ABNnews – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata meminta praktik judi online yang dilakukan puluhan pegawai KPK untuk tidak dibesar-besarkan. Apalagi, nilai transaksi judi online para pegawai lembaga antirasuah ini terbilang kecil.
Alex mengatakan, praktik judi online puluhan pegawai KPK ini dilakukan hanya sebatas iseng.
“Sama (seperti) yang sebelumnya, kebanyakan pegawai iseng mengisi waktu. Nilainya sebagian besar puluhan ribu sampai beberapa ratus ribu. Ada juga yang beberapa juta,” kata Alek sepert dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (2/8).
Alex meminta agar persoalan tersebut tidak terlalu dibesar-besarkan. Mengingat instansi lain jauh lebih banyak pegawai terlibat judi online.
“Gak usah dibesar-besarkan, tidak penting. Instansi lain jauh lebih banyak pegawai yang terlibat,” pungkas Alex.
Sementara itu, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana membenarkan, Satgas Pemberantasan Judi Online sudah menyerahkan 60 nama pegawai KPK terlibat.
“Pak Menkopolhukam selaku Ketua Satgas yang menyerahkan selama ini,” kata Ivan kepada Kantor Berita Politik RMOL.
Meski demikian, Kepala PPATK tidak mengungkap nominal transaksi praktik judi online puluhan pegawai pimpinan Nawawi Pomolango ini.
“Tanya Jubir KPK (soal nilai transaksi judi online),” pungkas Ivan.
Dari informasi yang diterima, 60 pegawai KPK yang diduga terlibat judi online itu tersebar di berbagai direktorat, salah satunya ada di Biro Umum KPK.