ABNnews – Sejumlah pengamat politik mengkritik dan mempertanyakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengundang selebriti dan influencer terkenal ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Para pengamat menilai harusnya yang diundang adalah para investor untuk menanamkan modalnya guna menyelesaikan proyek ambisius tersebut.
“Tindakan ini (mengundang selebriti dan influencer) tidak hanya mencerminkan komitmen pemerintah terhadap pembangunan IKN, tetapi juga memperlihatkan aspek politis dan strategi pencitraan yang memerlukan analisis kritis,” ujar Achmad Nur Hidayat, MPP, pakar Kebijakan Publik dari Universitas UPN Veteran, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Achmad Nur menilai, mengundang selebriti dan influencer untuk mempromosikan IKN tidak bisa dilepaskan dari muatan politis. Langkah ini bisa dilihat sebagai upaya pencitraan yang bertujuan untuk meningkatkan popularitas pemerintah dan mempengaruhi opini publik menjelang akhir masa jabatan Jokowi.
“Langkah ini lebih bersifat simbolis daripada substansial, dan lebih ditujukan untuk membangun citra positif daripada menyelesaikan masalah nyata yang dihadapi oleh proyek IKN,” jelasnya.
Achmad Nur menegaskan, biaya yang dikeluarkan untuk mengundang influencer dan selebriti terkenal pasti tidak sedikit. Oleh karena itu dana yang digunakan untuk acara semacam ini bisa dianggap tidak efisien, terutama jika dibandingkan dengan kebutuhan mendesak lainnya dalam pembangunan IKN. Apalagi jika manfaat promosi yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
“Pembangunan IKN telah banyak dikritik karena dampaknya terhadap lingkungan, termasuk deforestasi dan hilangnya habitat satwa liar,” paparnya.
Achmad Nur menduga mengundang selebriti untuk mempromosikan IKN bisa dianggap sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu lingkungan yang serius. Kritik lingkungan ini mengemuka karena proyek besar seperti IKN harus mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap ekosistem setempat.
Mengundang selebriti juga bisa dianggap mengabaikan kepentingan dan aspirasi masyarakat lokal yang terdampak langsung oleh pembangunan IKN.
“Partisipasi dan konsultasi dengan masyarakat lokal seharusnya menjadi prioritas dalam proyek sebesar ini. Kritik ini mencerminkan bahwa proyek IKN perlu lebih inklusif dalam melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat adat dan penduduk setempat,” tandasnya.
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, yang harus menjadi prioritas Presiden Jokowi adalah bagaimana caranya investor datang ke IKN.
Adi menilai semua orang sudah tahu rencana Ibu Kota dipindahkan ke IKN. Tidak heran jika publik bertanya-tanya apa pentingnya pesohor diajak ke IKN.
“Apa signifikannya artis itu jadi public relation IKN jika tak mampu datangkan investor,” ujarnya.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana belum menjawab soal alasan khusus Jokowi mengajak influencer ke IKN. Begitu juga dengan biaya yang digunakan oleh Istana untuk mengajak mereka.
Diantara selebriti dan influencer yang diundang Jokowi ke IKN yakni, Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Irwansyah, Zaskia, Atta Halilintar, Aurel, Sintya Marisca, Ferry Maryadi, Gading Marten, Poppy Sovia, Willie Salim, Meicy Villia, dan Dian Ayu Lestari.
Para selebriti dan influencer harusnya lebih peka terhadap dampak sosial dari proyek besar seperti IKN. Kehadirannya di acara tersebut bisa dianggap sebagai pengalihan perhatian dari isu-isu sosial dan ekonomi yang lebih mendesak. (Bagus Iswanto)