banner 728x250

Valencia CF Berduka, Pelatih dan Tiga Anak jadi Korban Tewas Tragedi Kapal Tenggelam di Labuan Bajo

Fernando Martin Carreras (Foto: Screenshot Instagram Valencia)

ABNnews – Dunia sepak bola Spanyol dikejutkan oleh kabar duka dari Indonesia. Pelatih Tim B Wanita klub LaLiga Valencia, Fernando Martin, bersama tiga anaknya, dipastikan meninggal dunia dalam tragedi kapal tenggelam di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Martin, yang menjabat sebagai pelatih Valencia Femenino B (kompetisi kasta ketiga), menjadi korban kapal pinisi Putri Sakinah yang karam di Selat Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, pada Sabtu (27/12/2025). Tiga anak Martin yang masih di bawah umur juga tewas dalam insiden nahas tersebut.

Kapal yang membawa total 11 penumpang itu dilaporkan mengalami mati mesin sebelum akhirnya dihantam ombak setinggi 1,5 meter.
Istri Martin, Andrea Ortuno, dan putrinya yang berusia tujuh tahun, berhasil selamat. Keduanya termasuk dalam tujuh korban yang berhasil dievakuasi tim SAR.

Pernyataan Duka Resmi Valencia CF

Klub berjuluk Los Che itu langsung merilis pernyataan resmi yang menyatakan duka cita mendalam.

“Valencia CF sangat berduka mendalam atas wafatnya Fernando Martín, pelatih Valencia CF Femenino B, dan tiga anaknya dalam kecelakaan kapal tragis di Indonesia, sebagaimana dikonfirmasi oleh otoritas setempat,” tulis Valencia CF.

“Di saat yang sangat sulit ini, klub ingin menyampaikan duka cita terdalam dan dukungan penuh kepada keluarga, teman, dan rekan kerjanya di Valencia CF, Valencia CF Femenino, serta VCF Academy.”

Kesaksian Keluarga: Kapal Hancur dan Tenggelam Cepat

Kabar duka ini juga mengejutkan pihak keluarga korban. Ayah dari Andrea Ortuno, Enrique Ortuno, memberikan kesaksian mencekam mengenai kronologi tenggelamnya kapal kepada kantor berita EFE.

“Anak perempuan dan cucu perempuan saya terlempar dari perahu karena mereka berada di bagian yang lebih tinggi. Mereka jatuh ke laut dan telah diselamatkan, tetapi tiga cucu saya dan menantu laki-laki saya mungkin terjebak di dalam perahu, yang hancur dan tenggelam dengan cepat,” kata Enrique Ortuno.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *