banner 728x250

KEK Jadi Mesin Pertumbuhan, Ekonomi Batang-Kendal Melaju di Atas Nasional

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

ABNnews- Pemerintah terus memperkuat peran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Sejumlah wilayah dengan pengelolaan KEK yang optimal terbukti mencatat pertumbuhan ekonomi tinggi, seperti Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal yang mampu tumbuh di kisaran 8%-9%, jauh melampaui rata-rata pertumbuhan provinsi maupun nasional.

Di Kabupaten Batang, keberadaan KEK Industriopolis Batang mendorong percepatan investasi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Batang pada 2024 sebesar 6,03% dan melonjak pada 2025. Pada triwulan III 2025, pertumbuhan ekonomi Batang mencapai 8,52% secara tahunan (year on year/yoy), ditopang kuat oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai capaian tersebut menunjukkan KEK bukan sekadar instrumen pemberian insentif investasi, tetapi juga katalis transformasi ekonomi daerah.

“Pengalaman Kabupaten Batang dan Kendal membuktikan bahwa KEK yang dirancang dengan baik, didukung infrastruktur, kemudahan berusaha, serta integrasi dengan tenaga kerja lokal mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan,” kata Airlangga.

Sejumlah kajian akademik turut menunjukkan dampak ekonomi signifikan dari KEK Batang. Keberadaan kawasan tersebut memicu multiplier effect berupa peningkatan kesempatan kerja, penurunan pengangguran, hingga penurunan angka kemiskinan. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Batang tercatat turun dari 8,73% pada 2024 menjadi 7,79% pada 2025 seiring meningkatnya aktivitas ekonomi di sekitar kawasan.

Selain mendorong pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja, KEK Batang juga berkontribusi pada peningkatan produktivitas ekonomi daerah. Masuknya investasi baru, adopsi teknologi, serta berkembangnya industri pengolahan bernilai tambah meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing ekonomi daerah secara berkelanjutan.

Kinerja positif juga ditunjukkan Kabupaten Kendal. Pada triwulan III 2025, ekonomi Kendal tumbuh 8,84% (yoy), tertinggi di Jawa Tengah. Pertumbuhan tersebut ditopang aktivitas industri dan investasi di kawasan industri serta KEK.

Capaian ini mencerminkan penguatan ekosistem industri regional, termasuk spillover effect di koridor Batang–Kendal–Semarang. Hal tersebut menegaskan pengembangan KEK mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan di daerah.

Ke depan, pemerintah menilai pengalaman Batang dan Kendal dapat menjadi model pengembangan KEK di daerah lain, khususnya untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar wilayah metropolitan. Penguatan konektivitas, kepastian regulasi, kesiapan sumber daya manusia, serta keterkaitan dengan UMKM menjadi kunci agar manfaat KEK dapat dirasakan lebih luas dan inklusif.

“Kami akan terus mengoordinasikan kebijakan lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar KEK berfungsi optimal sebagai instrumen percepatan investasi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pembangunan ekonomi nasional,” tutup Airlangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *