ABNnews – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menggandeng PT Multi Bioenergy Nusantara (MBN) untuk menjajaki kerja sama pengembangan bahan bakar biomassa. Kolaborasi ini disebut bakal jadi langkah konkret menuju target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060.
Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir, mengapresiasi kesiapan MBN masuk ke rantai pasok biomassa dari hulu. Menurutnya, keberadaan mitra strategis sangat krusial untuk mempercepat ekosistem energi hijau di Indonesia.
“Selama ini PLN EPI fokus di sisi off-taker dan retail. MBN bisa mengamankan suplai dari hulu. Kami ingin kerja sama ini berjalan cepat tapi tetap sesuai tata kelola BUMN, mulai dari due diligence sampai pelaporan antar pemangku kepentingan,” ujar Hokkop.
Hokkop menegaskan proyek bakal dimulai lewat pilot project, sembari menyusun peta jalan jangka panjang. Selain memenuhi kebutuhan PLN, biomassa juga disiapkan untuk peluang ekspor.
“Tidak semua limbah agro bisa kami olah saat ini. Dengan mitra seperti MBN, potensi waste lain bisa diolah jadi pelet atau bahan bakar padat, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor,” imbuhnya.
Direktur Utama MBN, Masfet Yones, memastikan perusahaan siap total mendukung transisi energi nasional. MBN sudah menyiapkan lahan lebih dari 10 hektare lengkap dengan gudang, area penyimpanan, dan akses logistik.
“Kami punya fasilitas siap pakai, alat berat, semua lengkap. Kalau perlu survei ulang, kami siap. Ini langkah awal menuju kemitraan konkret,” kata Masfet.
MBN juga disebut siap berinvestasi untuk penyediaan alat dan bahan baku. Masfet menyebut pengerjaan bisa dimulai bertahap.
“Kalau targetnya sembilan unit, kami bisa mulai tiga dulu. Prinsip kami cepat, tepat, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Dukungan juga datang dari Anggota DPRD Banten, Dede Rohana Putra. Ia menilai sinergi BUMN–swasta ini dapat mendorong hilirisasi energi bersih dan memberdayakan ekonomi masyarakat.
“Banten punya potensi besar dari limbah pertanian dan perkebunan. Jika kerja sama PLN EPI–MBN sukses, manfaatnya bukan hanya energi, tapi juga ekonomi lokal,” ucap Dede.
PLN EPI dan MBN selanjutnya akan masuk tahap due diligence, kajian teknis, dan penyusunan skema komersial sebelum difinalisasi dalam bentuk KSO atau model kemitraan strategis lainnya.
Dengan kombinasi kekuatan industri, kesiapan pasokan, serta tata kelola yang diperketat, kedua pihak optimistis biomassa bisa menjadi pilar baru ketahanan energi sekaligus akselerator Indonesia menuju NZE 2060.













