banner 728x250

PLN EPI – Farmindo Kunci Proyek Raksasa, Limbah Indonesia Siap Jadi Energi Hijau 10 Juta Ton

PLN EPI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Farmindo Multi Dimensi untuk mengembangkan kerja sama pengelolaan limbah menjadi sumber energi baru dan terbarukan. (DOK. PLN EPI)

ABNnews – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) semakin serius dalam transisi energi! PLN EPI baru saja meneken Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Farmindo Multi Dimensi untuk mengembangkan kerja sama pengelolaan limbah menjadi sumber energi baru dan terbarukan (EBT).

Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, mengatakan pengembangan biomassa adalah upaya nyata PLN Group untuk mengurangi emisi karbon nasional.

“Potensi bioenergi Indonesia sangat besar, baik dari limbah pertanian, limbah industri, maupun tanaman energi. Jika dikelola optimal, limbah yang selama ini tidak bernilai dapat menjadi sumber energi sekaligus mengurangi emisi,” ujar Rakhmad.

Rakhmad menjelaskan, PLN saat ini telah menerapkan cofiring biomassa di 52 unit PLTU dengan target pemanfaatan hingga 10 juta ton biomassa di tahun 2030. Selain itu, PLN juga tengah mengembangkan pembangkit biomassa, pembangkit berbasis sampah (waste to energy), dan biogas dengan total kapasitas hampir 1 Gigawatt (GW).

Direktur Bioenergi PLN EPI, Hokkop Situngkir, menegaskan bahwa kerja sama dengan Farmindo ini sangat strategis.

Ia memaparkan angka fantastis! Penggantian 10 juta ton batubara dengan biomassa berpotensi mengurangi sekitar 10 juta ton emisi karbon ekuivalen. Kontribusi ini disebut sangat signifikan bagi pencapaian komitmen iklim Indonesia.

“Kami berharap MoU ini tidak berhenti di atas kertas. Ke depan akan ada tahapan due diligence dan pengembangan fasilitas produksi bersama. Ini juga untuk menjawab tantangan nasional pengelolaan sampah dan emisi,” tambah Hokkop.

Direktur Utama PT Farmindo Multi Dimensi, Lim Dixon, menyampaikan apresiasi dan optimismenya. Ia menyoroti tantangan pengelolaan sampah yang dialami banyak daerah, termasuk Bali.

“Dari berbagai daerah yang kami kunjungi, hampir semuanya menghadapi tantangan besar terkait sampah. Bahkan di Bali yang dikenal sebagai Pulau Dewata, kini persoalan sampah sudah sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.

Lim Dixon menegaskan, kolaborasi dengan PLN EPI bukan sekadar proyek bisnis, tetapi wujud tanggung jawab bersama.

“Kalau kami nanti menjadi mitra PLN EPI, kami akan bekerja maksimal, bukan hanya untuk PLN EPI, tapi untuk NKRI,” tegas Lim.

Kerja sama ini diharapkan menjadi awal dari terbentuknya ekosistem bioenergi dan biomassa nasional yang berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *