ABNnews – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengingatkan seluruh jajaran dan instansi terkait untuk mewaspadai potensi aksi spionase yang dilakukan oleh pihak asing melalui jalur masuk resmi seperti tenaga kerja asing (TKA), wisatawan mancanegara, dan pengungsi.
Peringatan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Dukungan Manajemen Kemenimipas 2025 yang digelar di Jakarta, Senin (4/8).
“Mereka tidak hanya masuk karena alasan mengungsi atau sebagai wisatawan. Namun di satu sisi mereka juga berpotensi sebagai agen spionase yang didorong oleh suatu negara untuk masuk ke Indonesia,” ungkap Kapolri.
Menurut Listyo, meningkatnya jumlah TKA dan turis asing yang masuk ke Indonesia perlu dicermati secara lebih dalam, terutama dalam konteks dinamika geopolitik global yang semakin tidak menentu.
Ia menggarisbawahi bahwa beberapa negara memiliki kepentingan strategis yang bisa berdampak pada stabilitas keamanan dalam negeri negara lain, termasuk Indonesia.
“Ada negara yang berkepentingan menjaga keamanannya sendiri, namun ada juga yang memiliki kepentingan untuk melemahkan negara lain,” tegasnya.
Kapolri menambahkan bahwa pengawasan lintas batas kini harus semakin diperketat, termasuk dengan meningkatkan kerja sama antarlembaga dalam hal intelijen, imigrasi, dan keamanan nasional.
“Mereka bisa saja dikirim untuk membaca situasi dalam negeri, dan bahkan melakukan tindakan-tindakan yang dapat memicu instabilitas,” kata Listyo.
Imbauan ini menjadi penekanan penting di tengah meningkatnya aktivitas lintas negara, baik karena arus migrasi, pariwisata, maupun proyek investasi asing yang turut membawa masuk TKA dalam jumlah signifikan.
