ABNnews – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperkuat komitmen sebagai BUMN yang berpihak pada rakyat melalui pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang terstruktur, terukur, dan berdampak luas.
Sepanjang tahun 2024, ASDP telah menyalurkan dana TJSL sebesar Rp8,1 miliar di seluruh wilayah operasionalnya. Alokasi terbesar disalurkan untuk pilar lingkungan sebesar Rp4 miliar, diikuti pilar sosial senilai Rp3,1 miliar, dan pilar ekonomi senilai Rp943 juta. Komposisi ini menunjukkan keberpihakan perusahaan terhadap agenda pembangunan hijau dan pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat.
“Program TJSL bukan sekadar kewajiban korporasi, tapi merupakan bagian dari strategi pembangunan nasional yang berdampak langsung kepada masyarakat dan lingkungan,” ujar Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, dalam keterangan resminya.
ASDP mencatat pengurangan emisi karbon sebesar 123.093 ton CO₂e sepanjang 2024. Upaya ini didukung oleh program pemulihan ekosistem pesisir seperti penanaman mangrove dan rehabilitasi terumbu karang di berbagai wilayah kerja.
Salah satu langkah inovatif adalah implementasi Reverse Vending Machine (RVM) untuk pengelolaan sampah plastik berbasis partisipasi publik. Kolaborasi ASDP bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN berhasil mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik atau setara 92.334 botol, menyelamatkan 1.458 m² ruang lingkungan, serta menekan emisi karbon hingga 9.000 kilogram.
“Kami ingin setiap langkah, sekecil apa pun, menjadi bagian dari solusi nasional menghadapi krisis iklim,” kata Heru.
ASDP juga aktif dalam pemberdayaan UMKM melalui program pelatihan, pendampingan hukum, hingga fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), salah satunya di Banyuwangi.
Inovasi juga dilakukan melalui peluncuran Vending Machine UMKM sebagai kanal distribusi digital bagi produk mitra binaan. Langkah ini mendukung prinsip inklusivitas ekonomi dan sejalan dengan SDGs poin 8 (Pekerjaan Layak), 9 (Infrastruktur), dan 17 (Kemitraan Pembangunan).
Menurut Heru, keberhasilan TJSL tidak hanya diukur dari nominal anggaran, tetapi dari luas dan kedalaman dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan.
“Kami percaya, kesuksesan perusahaan bukan hanya diukur dari laba, tetapi juga dari kontribusinya dalam membangun peradaban. TJSL adalah wajah humanis ASDP sebagai BUMN yang hadir untuk rakyat,” tegasnya.