ABNnews – KAI Group tancap gas dukung industri dalam negeri lewat suntikan investasi jumbo senilai Rp14,86 triliun. Dana itu digelontorkan untuk pengadaan berbagai sarana perkeretaapian berbasis Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi, termasuk kerja sama besar dengan PT INKA (Persero).
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan investasi ini jadi bagian dari strategi jangka panjang KAI dalam memperkuat skala layanan sekaligus mendorong pertumbuhan industri nasional.
“Investasi besar ini bukan cuma soal kenyamanan penumpang, tapi juga bukti nyata komitmen KAI dalam mendukung produk dalam negeri dan kesiapan menghadapi lonjakan permintaan angkutan,” ujar Anne, Senin (17/6/2025).
Menurut Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025–2029, KAI menargetkan pertumbuhan penumpang KA Jarak Jauh sebesar 10,6% per tahun, KA Lokal 9,9%, dan angkutan barang naik hingga 15% sampai 2029.
612 Kereta Baru, Ratusan Sudah Operasi
Dari total investasi, lebih dari Rp5,5 triliun digelontorkan untuk pengadaan 612 unit Kereta Stainless Steel (SS) New Generation dalam program Replacement 2023–2026. Hingga kini, 314 unit atau 29 trainset sudah diterima dan melayani rute-rute strategis.
Tak ketinggalan, 11 unit Kereta Luxury berkapasitas 26 kursi juga sudah rampung diproduksi dan beroperasi. Nilai kontraknya mencapai Rp161,1 miliar.
LRT Jabodebek dan Commuter Line Baru
KAI dan INKA juga terlibat dalam proyek LRT Jabodebek yang mengusung teknologi GoA 3 (kendali otomatis tanpa masinis) pertama di Indonesia. Sebanyak 31 trainset (186 kereta) diproduksi lewat kontrak senilai Rp4,07 triliun.
Lewat anak usaha KAI Commuter, penguatan sarana berbasis TKDN terus dilanjutkan. Total investasi di sektor ini tembus Rp4,06 triliun yang mencakup 16 rangkaian baru dan 2 rangkaian retrofit.
“Dua trainset baru Commuter Line sudah datang di Jakarta dan saat ini dalam tahap uji coba,” tambah Anne.
Gerbong Barang dan Modernisasi Sarana
KAI juga tak mau ketinggalan di sektor logistik. 1.125 unit gerbong datar BM 54 ton dipesan untuk operasional Sumatera Selatan dengan nilai lebih dari Rp1 triliun. Sebanyak 60 unit kini sedang diuji coba.
Selain itu, KAI rutin memodernisasi sarana eksisting melalui Balai Yasa. Teknologi, sistem keselamatan, dan interior diperbarui demi efisiensi dan kenyamanan.
“Langkah ini jadi bagian dari komitmen berkelanjutan KAI untuk menjaga keunggulan layanan sekaligus memperkuat industri perkeretaapian nasional,” tutup Anne.