ABNnews — Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi menanggapi maraknya tuduhan terkait keaslian ijazah Presiden RI ke-7, Jokowi.
Berbicara di kanal YouTube salah satu stasiun tv swasta, ia menilai bahwa isu ini tak hanya sekadar polemik biasa, tetapi sudah mengarah pada potensi tindak pidana seperti fitnah, ujaran kebencian, hingga provokasi.
Menurutnya, penyidik tidak perlu terburu-buru dalam menetapkan tersangka karena perkara ini diperkirakan akan menyeret banyak pihak.
“Nggak perlu buru-buru menetapkan tersangka. Menurut saya kasus ini jadi banyak sekali tersangkanya,” ucap Aryanto Sutadi.
Ia menjelaskan, proses penanganan oleh aparat penegak hukum saat ini masih dalam tahap pengumpulan alat bukti yang cukup untuk mendalami unsur pidana yang muncul.
Aryanto menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyikapi isu ini, khususnya bagi mereka yang kerap melontarkan tudingan di ruang publik.
“Polisi itu, satu ada LP dia akan cari bukti-buktinya, tetapi kalau di dalam penyidikan itu ditemukan ada tindakan pidana maka dia bisa membuat pengusutan lagi. Itu dalam rangka pembuktian kepada masyarakat, setiap tindak pidana itu harus diklarifikasi, apakah betul atau tidak,” jelasnya.
Ia bahkan meyakini bahwa jumlah individu yang berpotensi menjadi tersangka akan bertambah seiring berjalannya waktu. “Saya yakin akan ada banyak tersangka, termasuk inisial-inisial yang disebutkan. Saya yakin makin banyak (tersangka),” sebutnya.
Aryanto turut mengingatkan bahwa perdebatan seputar isu ijazah Jokowi telah meninggalkan jejak digital yang tidak bisa dihapus, dan dapat menjadi bukti atas dugaan pelanggaran hukum.
“Karena perdebatan di dalam ini merupakan jejak-jejak digital yang nggak bisa dihapus, bahwa orang itu sudah memfitnah, mengumbar provokasi, mencemarkan dan sebagainya. Itu saya ingatkan aja,” tutupnya.
Lebih jauh ia menduga ada dalang di balik kasus tudingan ijazah palsu Jokowi. Dalang ini tujuannya hanya untuk mengganggu ketentraman Indonesia.
Meski saat ini hanya dugaan, namun ia yakin di belakang hari akan terbukti. “Karena ini provokatornya maunya ramai, ini ada lah suatu ada orang di belakang sana yang gak kelihatan yang penting Indonesia kacau,” katanya.
Menurutnya, dalang kasus ijazah Jokowi merupakan pihak yang sempat dikecewakan. “Orang yang kecewa, pernah dipecat, partainya dibubarkan, partainya kalah,” katanya.
Dia pengennya kacau terus. Itu hanya dugaan. Tapi dugaan saya itu akan kebukti di belakang hari,” tambah Aryanto.