ABNnews — Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan meningkatkan protokol kesehatan.
Hal itu dikatakan Menkes sehubungan dengan perkembangan Covid-19 di Indonesia yang mengalami sedikit peningkatan, berdasarkan sejumlah laporan surveilans di beberapa rumah sakit.
Menkes mengimbau masyarakat untuk memakai masker saat bergejala demi menekan risiko penularan virus. “Ada berapa puluh rumah sakit dan puskesmas yang kita survei,” kata Menkes kepada wartawan, pada Selasa (03/06).
“Ada kenaikan sedikit. Ya, ada kenaikan sedikit, belum sebanyak seperti Singapura. Soalnya Singapura, Thailand itu kan banyak travel-nya, orang-orang datang,” ungkap Menkes.
Kemenkes mencatat pada periode 25 hingga 31 Mei, tingkat positivity rate mencapai 2,05 persen. Artinya dari 100 orang yang diperiksa, terdapat 2 orang yang hasilnya positif Covid-19.
Positivity rate tertinggi di tahun 2025 terjadi pada minggu epidemiologi ke-19 yakni sebesar 3,62 persen. Tercatat kenaikan kasus tertinggi di minggu ke-19 terjadi di provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.
Selama tahun 2025, Kemenkes sudah memeriksa 2.160 spesimen. Dari 2.160 spesimen itu, 72 di antaranya positif Covid-19.
Thailand dan Singapura belakangan mencatat lonjakan kasus signifikan. Thailand dengan 65 ribu kasus dalam sepekan, Singapura mencapai sekitar 15 ribu kasus di jangka waktu yang sama.
Menkes juga memastikan pemerintah sudah melakukan whole genome sequencing terkait varian yang banyak menyebar di Indonesia. Hasilnya, masih didominasi turunan subvarian Omicron JN.1.
Meski virus terus bermutasi, karakteristiknya tidak selalu menjadi lebih ganas. Sama seperti apa yang terjadi pada Omicron, seiring dengan banyaknya turunan atau subvarian, angka fasilitas pasien yang terpapar terus menurun.
“Ini subvarian memang banyak beredar di yang Singapura dan yang saya lihat di Thailand, tapi ini fatality rate-nya rendah sih.”
Menkes optimistis kasus Covid-19 di Indonesia tidak akan memicu lonjakan rawat inap maupun kematian, di tengah karakteristik virus kian ‘melemah’.
Sebagai kewaspadaan, Menkes menginstruksikan seluruh dinas kesehatan untuk menggencarkan surveilans untuk melihat seberapa jauh penularan Covid-19 di masyarakat.
Lantaran dampak Covid-19 saat ini sudah seperti influenza biasa, Menkes menyebut pemerintah tidak perlu kembali melakukan pembatasan. Masyarakat diimbau untuk menyadari risiko transmisi masing-masing.
Rajin mencuci tangan dan memakai masker saat jatuh sakit. “Sampai sekarang belum ada pembatasan, karena ini dampaknya mirip sama flu biasa,” pungkasnya.
Kemenkes sebelumnya sudah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus Covid-19 pada 23 Mei 2025. Diketahui, sejak minggu ke-12 tahun 2025 hingga saat ini, kasus Covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di Asia, seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.
Varian Covid-19 yang tersebar di beberapa negara Asia meliputi XEC dan JN.1 di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 di Singapura, JN.1 di Hong Kong, dan XEC di Malaysia.