banner 728x250

Jokowi versus Kaesang: Derby Solo di Perebutan Kursi Ketua Umum PSI

Jokowi berpeluang menghadapi Kaesang Pangarep di ajang pemilihan Ketua Umum PSI yang baru. (Foto: istimewa)

ABNnews — Derby Solo berpeluang terjadi pada Pemilu Raya Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Juli 2025 mendatang. Joko Widodo (Jokowi) berpeluang menghadapi Kaesang Pangarep di ajang pemilihan Ketua Umum PSI yang baru.

Istilah dalam sepak bola, Derby adalah sebutan untuk pertandingan antara dua tim yang memiliki rivalitas.  Umumnya kedua tim yang berlaga berasal dari kota atau wilayah yang sama.

Dalam konteks ini, Jokowi dan Kaesang adalah satu keluarga. Nah, selayaknya Derby dalam sepak bola, bapak dan anak asal Kota Solo itu akan terlibat dalam pertarungan memperebutkan kursi Ketua Umum PSI pada Juli 2025 mendatang.

Kemungkinan itu bisa saja terjadi. Sebab, meski terkesan berseloroh namun Jokowi mengaku mempertimbangkan akan maju di pemilihan ketua umum partai berlambang bunga mawar ini.

Sejauh ini Jokowi mengaku masih memperhitungkan berbagai kemungkinan. Ia seperti dikutip dari cnnindonesia, ingin memastikan kemenangan di Kongres PSI. “Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut saya kalah,” kata Jokowi, Rabu (14/05) lalu.

PSI sendiri sudah membuka pendaftaran Ketua Umum sejak Selasa (31/05) dan akan ditutup akhir bulan ini. Jika Jokowi benar-benar maju, maka ia akan bersaing dengan anak bungsunya, Kaesang Pangarep.

“Kalau saya mendaftar, yang lain tidak mendaftar, mungkin,” kata Jokowi, berkelakar saat ditanya soal kemungkinan melawan Kaesang, calon petahana.

Jokowi mengaku masih menimbang-nimbang peluang menang di Kongres PSI. Mekanisme e-voting dianggap sebagai tantangan yang tidak mudah.

Pasalnya, calon ketua umum dipilih langsung oleh semua anggota, tidak hanya pengurus yang ada di struktural partai. “Seluruh anggota diberi hak untuk memilih. Yang sulit di situ,” kata Jokowi.

Sebelumnya, PSI sendiri berharap Jokowi mendaftarkan diri pada Pemilu Raya PSI. “Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan,” kata Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman yang juga sekaligus menjabat sebagai Ketua Steering Committee (SC) Pemilu Raya.

Diketahui, PSI rencananya akan menggelar pemilu raya untuk mencari Ketua Umum yang baru. Andy mengatakan, semua orang bisa mendaftar sebagai calon ketua umum pengganti Kaesang Pangarep, asalkan punya kartu anggota.

Andy menyebut partainya mengusung konsep pemilu raya dalam memilih ketua umum. Menurutnya, sistem ini menunjukkan PSI merupakan partai sistem terbuka dan tidak dikuasai kelompok tertentu.

Ia mengatakan partai berlogo bunga mawar tersebut ingin mengakomodasi partisipasi anak muda yang menjadi anggotanya. Sehingga pemilihan ketua umum digelar secara terbuka.

Pendaftaran dibuka hingga 31 Mei mendatang di Kantor Pusat PSI, Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Lebih jauh Andy menjelaskan, pemilihan ketua umum PSI baru nantinya akan dilakukan dengan sistem e-voting. Setiap kader memiliki hak satu suara atau one man one vote.

Andy mengatakan partainya menganggap Jokowi sebagai mentor. Dia menyebut sistem pemilihan ketua umum ‘satu anggota satu suara’ yang diterapkan, terinspirasi dari Jokowi.

Jokowi beberapa waktu lalu sempat menyinggung soal pembentukan partai ‘Super Tbk’. “Jadi kalau ditanya apakah ini terinspirasi? Ya ini terinspirasi dari Pak Jokowi memang. Tapi dari kajian internal kami menganggap ini sesuatu yang baik dan bisa satu ide yang bisa dilaksanakan Bagi PSI,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *