ABNnews — Peristiwa tabrak lari melibatkan mobil Mercedes-Benz (Mercy) terjadi di Jalan Kenjeran, Surabaya, Senin (23/12). Akibat kecelakaan ini satu korban tewas, satu kritis dan beberapa lainnya luka-luka.
Korban tewas adalah pengendara sepeda angin berinisial PN (63). Ia meninggal pada Selasa (24/12) dini hari, setelah sempat memdapatkan perawatan di rumah sakit.
Oleh pihak keluarga, PN dimakamkan pada pukul 10.00 WIB di Tempat Pemakaman Islam di Sukolilo Baru, Bulak, Surabaya.
Kecelakaan ini melibatkan 4 mobil dan 4 sepeda motor. Kapolsek Mulyorejo, Kompol Aspul Bakti mengatakan, kejadian bermula ketika mobil mewah itu menabrak pengendara sepeda angin hingga tewas di wilayah Pakuwon.
Setelah itu, mobil Mercy yang dikemudikan oleh Septian Uki Wijaya (38) itu menabrak mobil Avanza warna putih, Grand Livina silver, Honda Brio kuning, serta 4 sepeda motor ketika melarikan diri di sekitar Jalan Raya Kenjeran.
“Awal mula kecelakaan ini di daerah Pakuwon, itu terjadi tabrak lari. Pengendara mobil lari (kabur) ke Jalan Kenjeran. Terjadilah kecelakaan lagi, dengan beberapa kendaraan terlibat, yang salah satunya masuk sungai di Kenjeran,” papar Aspul.
Ia memgatakan, korban luka-luka saat ini masih dilakukan pendataan dan penanganan di rumah sakit. “Meninggal ini ada satu yakni korban tabrak lari di Pakuwon yang mengendarai sepeda angin. Untuk korban kecelakaan di Jalan Kenjeran serta jumlah korban ini masih kita lakukan pendataan di rumah sakit,” kata dia.
Sementara itu, pengemudi Mercedes-Benz sudah dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan. Dari pengakuannya ke kepolisian, Septian mengaku sedang mabuk dan dalam pengaruh minuman beralkohol saat sedang berkendara.
“Mabuk pak saya pak, dua botol. Minum beer. Maaf pak saya salah pak, saya mau tanggung jawab pak, saya tanggung jawab, apapun saya mau tanggung jawab,” kata Septian.
Sementara itu Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan, kandungan alkohol di dalam tubuh pelaku cukup tinggi, yakni 0,77 miligram per liter.
“Ada 0,77 miligram alkohol dalam satu liter nafasnya dia. Bisa juga dikonversi menjadi 0,16 gram dalam 100 mililiter darah itu kalau rata-rata kita cek dalam pemeriksaan random di angka 0,05; 0,06; ini 0,16 itu tinggi sekali,” kata Arif.
Dalam kadar alkohol tersebut, lanjut Arif seperti dikutip dari cnnindonesia, seseorang bisa kehilangan kendali motorik dan kesadaran mengendalikan tubuh.
“Artinya dalam kondisi tersebut atau hasil dari indikasi medisnya, dia hilang kendali motorik, hilang perilaku yang agresif, hilang kemampuan mengkoordinasikan indera-indera dia,” tutupnya.