banner 728x250

Tingkatkan Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan, Pertamina Group Gelar Pelatihan ISPS Code

Salah satu pemaparan dalam pelatihan Table Top Exercise ISPS Code yang diinisiasi Regional Security Officer (RSO) PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) (Istimewa)

ABNnews – Untuk menghadapi potensi terjadinya ancaman terhadap keamanan laut dan fasilitas pelabuhan di Kepulauan Seribu, PT Pertamina Trans Kontinental dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (Pertamina Group) menggelar simulasi latihan kode keamanan internasional untuk kapal dan fasilitas pelabuhan (International Ship and Port Facility Security/ISPS Code) 11 – 12 Desember 2024.

Koordinator Recognized Security Organization PT Pertamina Trans Kontinental (RSO PTK) Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa menjelaskan pelatihan ISPS Code ini bekerjasama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kepulauan Seribu, TNI AL dan Ditpolairud.

“Pelatihan ISPS Code merupakan amanat dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 134 tahun 2016 yang bertujuan meningkatkan keamanan terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan agar personel cepat dan tanggap apabila terjadi gangguan atau ancaman,” ucap Marcellus dalam keterangan tertulisnya Selasa (24/12/24).

Simulasi tersebut melibatkan berbagai unsur, mulai dari petugas keamanan pelabuhan, aparat penegak hukum, hingga perusahaan. Simulasi berfokus pada implementasi ISPS Code yang merupakan standar internasional untuk mengatur sistem keamanan di pelabuhan dan fasilitas pelayaran.

RSO PTK dan PHE OSES mengapresiasi dukungan penuh dari KSOP, TNI AL, dan Ditpolairud yang selama ini telah bekerja sama untuk menjaga keselamatan dan keamanan di perairan Indonesia, khususnya di Kabupaten Kepulauan Seribu.

Dia berharap melalui latihan ini, seluruh pihak semakin handal dalam menghadapi potensi ancaman yang mungkin terjadi, dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keberlanjutan operasional pelabuhan.

Kepala KSOP Kelas IV Kepulauan Seribu, Capt Benny Berkiah Pandelaki menyampaikan pentingnya latihan semacam ini untuk memastikan bahwa setiap pihak tahu persis langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadapi situasi darurat.

“Keamanan maritim adalah tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi yang kuat antar instansi, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi semua pihak,” ujarnya.

PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES) selaku pemilik fasilitas, merasa sangat rentan terhadap ancaman di laut, sehingga kesiapsiagaan bersama sangat penting.

PHE OSES, sebagai bagian dari sektor industri migas di laut, juga menegaskan komitmennya untuk selalu berperan aktif dalam menjaga standar keamanan dan prosedur keselamatan pelabuhan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk ISPS Code.

Simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) tentang prosedur keamanan yang harus dijalankan, serta memperkuat kerja sama antar lembaga dalam merespons ancaman yang mungkin timbul, seperti terorisme, penyelundupan, atau kecelakaan pelayaran.

Kegiatan ini juga menjadi salah satu langkah konkret untuk memperkuat kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi ancaman di dunia maritim yang semakin kompleks.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *