ABNnews – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terus menunjukkan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional melalui capaian investasi dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan. Hingga triwulan III, investasi yang terealisasi di KEK secara kumulatif mencapai Rp242,5 triliun.
Sementara itu, penyerapan tenaga kerja pun mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode lalu, dengan jumlah tenaga kerja secara kumulatif hingga September 2024 mencapai 151.260 orang. Dengan 394 pelaku usaha di KEK, Pemerintah semakin optimis bahwa target investasi di KEK dapat tercapai.
Rangkaian pencapaian ini merupakan poin penting yang dibahas dalam Rapat Pendalaman Perkembangan dan Evaluasi Kinerja KEK Triwulan III Tahun 2024 pada 12-15 November 2024 di Jakarta. Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang berharap seluruh KEK ini bisa mencapai target yang telah ditetapkan.
“Kami mengharapkan pada sisa tahun 2024, seluruh KEK mampu memenuhi komitmen dan mendorong rencana realisasi investasi dan serapan tenaga kerja yang telah ditargetkan sebelumnya,” ujar Edwin (12/11).
Dari 24 KEK yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, delapan KEK unggulan seperti KEK Kendal, KEK Sei Mangkei, KEK Mandalika, KEK Nongsa, KEK Sanur, KEK Singhasari, KEK Kura Kura Bali, dan KEK Lido telah menunjukkan kemajuan signifikan dengan merealisasikan sebagian besar target investasi (di atas 75%). Di sisi lain, beberapa KEK juga mencatatkan kinerja menonjol dalam penyerapan tenaga kerja seperti KEK Batam Aero Technic (BAT), KEK Sanur dan KEK Kura Kura Bali.
Pemerintah terus mendukung berbagai langkah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan KEK di Indonesia. Salah satu upaya untuk optimalisasi pengembangan KEK melalui debottlenecking bersama stakeholder sehingga diharapkan kinerja KEK ke depan dapat lebih optimal.
Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK bekerja sama dengan LPEM UI untuk mendapatkan hasil evaluasi kinerja KEK secara tepat dan reliable. “Agar lebih komprehensif, tahun ini LPEM UI mengembangkan indikator penilaian pada KEK menjadi 3 pilar untuk melakukan kajian dengan penilaian pada pilar kinerja layanan, kinerja capaian, dan dampak luas,” ujar Yusuf Reza Kurniawan, Tim Kajian LPEM UI.
Dalam forum yang mengusung pendekatan one on one meeting, perwakilan dari 24 KEK, beserta Administrator KEK dan Dewan Kawasan menyampaikan perkembangan terakhir dari masing-masing KEK nya. Pertemuan ini tidak hanya bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pengembangan KEK dan menganalisis kontribusi ekonomi dari KEK terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional, namun juga untuk merumuskan penyelesaian atas isu strategis yang muncul dalam merealisasikan investasi dan penciptaan tenaga kerja.
“Kami berharap melalui rapat ini, dapat diperoleh gambaran kinerja atas capaian yang dilaksanakan dari awal tahun hingga saat ini yang kemudian akan dievaluasi oleh LPEM UI sehingga dapat memberikan optimalisasi dalam akselerasi tercapainya tujuan dalam pengembangan KEK di Indonesia,” ujar Sekjen Edwin menambahkan.