ABNnews — Single kolaborasi baru Rosé BLACKPINK dengan Bruno Mars, berjudul Apateu (APT) telah mencuri perhatian publik sejak dirilis. Dengan kombinasi suara yang kuat dan melodi yang catchy, lagu ini berhasil menjadi salah satu hits terbesar di tahun ini.
Lagu APT yang dinyanyikan Rose feat Bruno Mars bahkan trending di media sosial hingga Youtube. Hingga Senin awal pekan kemarin, lagu tersebut telah ditonton sebanyak 169 juta penonton YouTube.
Namun dibalik kesuksesan tersebut, lagu Apateu kini malah dilarang diputar oleh sebagian siswa di Korea Selatan, menjelang pelaksanaan ujian seleksi perguruan tinggi.
Lagu itu jadi momok bagi para siswa yang sedang mempersiapkan Ujian Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT) atau yang dikenal sebagai suneung karena dianggap mengganggu konsentrasi.
“Saya khawatir lagu itu akan terngiang di kepala saya bahkan selama ujian,” kata seorang siswa seperti dikutip dari cnnindonesia.
“Orang dewasa mungkin tertawa dan berkata, ‘Mengapa stres dengan hal seperti itu?’ tetapi bagi kami, dengan ujian yang begitu penting sebentar lagi, hal itu dapat terasa meresahkan,” sambungnya.
Di komunitas daring yang digunakan siswa, mengeposkan tautan “bait” yang memutar lagu-lagu terlarang ini telah menjadi lelucon yang sudah berlangsung lama, bahkan menyebabkan penangguhan akun bagi mereka yang bertindak berlebihan.
Seorang pengguna berkomentar, “Saya melihat salah satu lagu terlarang ini di internet secara tidak sengaja, dan sekarang saya tidak bisa melupakannya – hal itu membuat saya gila. Bagaimana cara menghentikannya?”
Sebelum APT, ada begitu banyak lagu lain yang menjadi terlarang bagi para siswa calon peserta CSAT. Beberapa di antaranya adalah U R Man (SS501), Ring Ding Dong (SHINee), Dumb Dumb (Red Velvet).
Meskipun sebagian besar lagu-lagu tersebut adalah hit idol group, lagu-lagu anak-anak seperti Baby Shark (2015) dan beberapa jingle iklan juga berpotensi dapat mengganggu siswa yang mencoba berkonsentrasi pada persiapan ujian.
Fenomena melodi lagu terus terputar dalam pikiran seseorang dikenal sebagai earworm. Bagi masyarakat umum, earworm dapat membantu menenangkan pikiran yang tegang, tetapi bagi siswa, earworm sering kali mengganggu.
“Psikologi kita lebih rapuh daripada yang kita sadari, dan suara yang sederhana dan berulang dapat dengan mudah memicu bias emosional,” kata profesor psikologi Universitas Dankook Lim Myung-ho dalam sebuah wawancara.
“Kaum muda, terutama mereka yang kurang berpengalaman, lebih rentan mengalami earworm.”
“Mendengarkan musik klasik yang menenangkan, berlatih meditasi ringan, latihan pernapasan, atau peregangan dapat membantu menenangkan pikiran yang cemas. Mengembangkan rutinitas pribadi sebelum ujian tiruan juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mengelola stres.”