ABNnews – Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep mendadak hilang usai dugaan penerimaan gratifikasi pesawat jet pribadi karena keluarganya merupakan penyelenggara negara ramai dibicarakan.
Kabar hilangnya Kaesamg pun viral diberbagai platform media sosial (medsos). Bahkan saat ini poster pemberitahuan Kaesang hilang juga telah tertempel di tiang listrik.
Poster dengan foto Kaesang mengenakan jaket Partai Solidaritas Indonesia (PSI) warna merah itu tertulis “Mohon Perhatian Orang Hilang” plus data pribadi seperti nama, dan ciri – ciri yang melekat di tubuh Kaesang.
Di bawah tulisan ciri – ciri tersebut juga ada keterangan menyangkut aktivitas terakhir Kaesang, seperti naik jet pribadi dan membeli roti seharga Rp400 ribu serta menginap di hotel bintang 5 di Amerika Serikat.
Keberadaan Kaesang menjadi misteri setelah penerbangannya ke Amerika Serikat bersama Erina Gudono, istrinya, ramai diperbincangkan di media sosial. Dalam perjalanannya ke Amerika, pasangan suami – istri menggunakan jet pribadi yang ongkos sewanya hingga ratusan juta rupiiah perjam.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) Samuel F. Silaen mengatakan, saat ini KPK sudah tidak bisa diharapkan lagi karena sudah jadi alat kekuasaan politik penguasa. Hal ini terlihat jelas dari pernyataan pimpinan KPK yang mengundang putra bungsu presiden Joko Widodo itu.
“Maka disimpulkan bahwa KPK hanya tajam ke lawan politik penguasa tapi tumpul ke kroni- kroninya penguasa. Itu artinya KPK hanya jadi alat kekuasaan bukan lagi penegak hukum extra ordinary crime terhadap kejahatan korupsi kakap,” ujar Silaen, Rabu (4/9/2024).
Menurutnya, kabar hilangnya Kaesang, bahkan ada meme Kaesang ‘missing person’ mirip seperti kasus Harun Masiku, yang hingga kini keberadaannya juga tidak jelas. Oleh karena itu KPK saat ini bekerja jika ada diatensi atau perintah dari penguasa dengan tujuan menangkap lawan politik, penguasa dan antek-anteknya.
“Sekarang terbukti jelas dugaan publik, soal gratifikasi keluarga pejabat negara karena anaknya orang nomor satu di Republik Indonesia ini. Rakyat Indonesia mendorong KPK untuk memeriksa kasus gratifikasi anaknya Pak Jokowi,” tegasnya.
Tidak Memantau
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengeklaim tidak memantau aktivitas dan keberadaan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep karena ia sudah tidak lagi duduk di kepengurusan PSI.
“Saya sudah enggak di struktur jadi enggak mantau hari-hari,” kata Grace di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
“Dicek dulu. Entar salah lagi informasi dari saya,” ujar ujar Staf Khusus Presiden Joko Widodo itu.
Ia juga enggan mengklarifikasi mengenai penggunaan jet pribadi oleh Kaesang dan Erina. “Mendingan tanya beliaunya langsung. Kan aku sudah tidak di struktur,” kata Grace.
Saat ini putra bungsu Presiden Joko Widodo itu dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai disorot publik atas dugaan menggunakan fasilitas jet pribadi Gulfstream G650ER.
Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan, KPK bakal mendalami kemungkinan Kaesang Pangarep mendapatkan sejumlah fasilitas faktor campur tangan keluarga. Ini menjadi bagian dalam proses klarifikasi yang akan dilakukan terhadap Kaesang, di tengah isu dugaan gratifikasi dalam bentuk pemberian fasilitas pesawat jet pribadi.***
Bagus Iswanto