banner 728x250

Transisi Energi Kian Ngebut! PLN EPI Resmi Kolaborasi dengan SDBN untuk Pasokan Biomassa

Foto dok PLN EPI

ABNnews – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mempercepat langkah transisi energi nasional. Anak usaha PLN ini baru saja meneken nota kesepahaman (MoU) dengan PT Sumber Daya Bumi Nusantara (SDBN) untuk kerja sama pengembangan dan penyediaan biomassa bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Kolaborasi ini menjadi bagian integral dari upaya PLN EPI memperkuat rantai pasok energi bersih dan mendukung target bauran energi baru terbarukan (EBT) nasional.

Direktur Bioenergi PLN EPI, Hokkop Situngkir, menyampaikan bahwa kesepakatan ini berfokus pada dua hal krusial keberlanjutan (sustainability) dan kepastian harga. Menurutnya, kunci sukses kerja sama adalah keseimbangan antara harga yang kompetitif, volume yang terjamin, serta kualitas pasokan yang konsisten.

“Kalau mitra sudah diberikan harga yang baik, tentu dia juga berharap mendapatkan manfaat dari sisi volume dan keberlanjutan. Harapannya, pengembangan potensi yang dilakukan oleh PT Sumber Daya Nusantara bisa menjawab dua hal itu,” ujar Hokkop.

Stop Jebakan ‘Telur dan Ayam’!

Hokkop menjelaskan, ke depan PLN EPI akan memastikan agar rencana pengembangan pasokan biomassa terintegrasi dalam strategic plan perusahaan. Ia juga menekankan pentingnya pasokan yang bersifat wajib (mandatory) untuk memberikan kepastian bagi investor.

“Target 3 juta, 5 juta, bahkan 10 juta ton biomassa harus bersifat wajib. Kalau tidak ada kepastian seperti itu, investasi sulit berjalan. Kita tidak ingin terjebak pada persoalan ‘telur dan ayam’, di mana investasi dan suplai saling menunggu,” tegasnya.

Sebagai BUMN, Hokkop memastikan seluruh proses kerja sama akan dijalankan sesuai prinsip good corporate governance (GCG) dan melalui proses due diligence yang transparan.

Sementara itu, Direktur PT Sumber Daya Bumi Nusantara, Landon Irawan, menyatakan kesiapan perusahaannya untuk memenuhi kebutuhan pasokan. SDBN akan mengembangkan investasi fasilitas produksi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat yang memiliki potensi besar bahan baku biomassa.

“Potensi biomassa di Kaltim & Kalbar cukup besar. Kami akan menyesuaikan kapasitas produksi secara bertahap agar bisa memenuhi kebutuhan PLTU PLN Grup di wilayah tersebut,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *