banner 728x250

Ekonomi RI Tumbuh 5,12%! Inflasi Stabil Meski Dunia Gonjang-Ganjing

Foto dok Kemenko Perekonomian

ABNnews – Di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat fragmentasi geoekonomi, dinamika geopolitik, fluktuasi pasar keuangan, hingga kebijakan tarif dagang Amerika Serikat, ekonomi Indonesia tetap solid. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan 5,12% year-on-year (yoy) pada triwulan II-2025.

Kinerja ini ditopang inflasi yang stabil di level 2,31% (yoy) per Agustus 2025, masih dalam rentang sasaran nasional 2,5±1%. Inflasi rendah tersebut dipengaruhi penurunan harga pangan, turunnya tarif angkutan udara berkat diskon tiket, serta penyesuaian harga BBM nonsubsidi.

Pemerintah menegaskan bakal terus menjaga pertumbuhan ekonomi dengan inflasi terkendali lewat bauran kebijakan moneter, fiskal, dan sektor riil. Langkah ini dipertegas dengan strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Meski begitu, inflasi di Indonesia masih sangat dipengaruhi komoditas pangan (volatile food). Tantangannya tidak ringan: alih fungsi lahan pertanian, cuaca ekstrem, disparitas harga antardaerah, keterbatasan pembiayaan petani-nelayan, hingga belum optimalnya integrasi data pangan nasional.

Untuk itu, pemerintah bersama Bank Indonesia menggelar Rapat Koordinasi TPIP-TPID Wilayah Kalimantan pada 25 September 2025 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Agenda ini menghasilkan sejumlah langkah konkret, mulai dari percepatan penyaluran SPHP, penguatan peran BUMD, program Cetak Sawah Rakyat, optimalisasi lahan, hingga integrasi data pangan antarprovinsi di Kalimantan.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN, Ferry Irawan, menegaskan pentingnya menjaga inflasi pangan menjelang akhir tahun.

“Ketersediaan pasokan dan stabilitas harga harus dijaga lewat perluasan KAD, peran BUMD, hingga bantuan pangan. TPIP dan TPID wajib bersinergi agar inflasi tetap dalam target,” ujarnya.

Acara ini juga dirangkai dengan Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dibuka oleh Gubernur Kalsel, H. Muhidin. Ia menekankan kerja sama antardaerah harus diperkuat demi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Komitmen sinergi pun diteken, antara lain KAD Mitra BGN, Bulog, dan BUMD untuk mendukung pasokan dapur MBG, fasilitasi sarana-prasarana Gapoktan lewat Oplah dan CSR, serta dukungan penuh kepala daerah se-Kalimantan menjaga kesinambungan pasokan pangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *