ABNnews – Pemerintah terus mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai strategi percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Di kuartal I tahun 2025, kinerja KEK menunjukkan tren positif, dengan nilai investasi mencapai Rp17,5 triliun, naik dari Rp15,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Tak hanya dari sisi investasi, penyerapan tenaga kerja juga meningkat signifikan. Pada kuartal I-2025, KEK berhasil menyerap 15.683 tenaga kerja, jauh di atas capaian kuartal I-2024 yang hanya 9.382 orang.
Capaian ini menjadi sorotan utama dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/7). Rapat dihadiri Wakil Presiden, para Menteri terkait, dan pimpinan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK seluruh Indonesia.
Presiden menekankan bahwa KEK harus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendorong pencapaian target pertumbuhan hingga 8% dalam lima tahun ke depan.
“KEK bukan sekadar kawasan industri, tapi bagian dari strategi nasional. Harus dikelola optimal, didukung infrastruktur, energi, SDM, dan insentif agar investor tertarik,” ujar Presiden Prabowo dalam arahannya.
Untuk mengoptimalkan pengembangan, seluruh pengelola KEK diminta menyampaikan data capaian dan potensi secara komprehensif. Hal ini penting agar pemerintah bisa menyalurkan dukungan secara tepat sasaran, efisien, dan efektif.
Investasi 2024 Melampaui Target, KEK Gresik dan Kendal Terdepan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa sepanjang 2024, KEK telah merealisasikan investasi sebesar Rp263,4 triliun dan menyerap 160.874 tenaga kerja dari 403 pelaku usaha dan BUPP di seluruh Indonesia.
“Capaian ini melebihi target 2024. Investasi KEK ditargetkan Rp78,1 triliun, tapi tercapai Rp90,1 triliun. Tenaga kerja juga melebihi target 38.953 orang, tercapai 47.747 orang,” ungkap Airlangga.
KEK Gresik dan KEK Kendal menjadi dua kawasan dengan kinerja terbaik. KEK Gresik mencatat investasi Rp92,8 triliun dan menyerap 39.656 pekerja. Sementara itu, KEK Kendal merealisasikan Rp86,575 triliun investasi dan menyerap 61.984 tenaga kerja.
Ekspor dari seluruh KEK juga melonjak, mencapai Rp22,02 triliun sepanjang 2024. Sebanyak 72 pelaku usaha baru bergabung, memperkuat ekosistem industri dan ekspor nasional.
KEK Baru Muncul, Evaluasi Kinerja Diperkuat
Pemerintah menetapkan satu KEK baru pada 2025, yakni KEK Industropolis Batang. Dengan penambahan ini, total KEK aktif di Indonesia menjadi 25 kawasan, tersebar dari Aceh hingga Papua.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya evaluasi rutin terhadap performa KEK. Pemerintah akan terus melakukan review menyeluruh untuk memastikan keberlanjutan, daya saing, dan dampak ekonomi KEK.
Dalam rapat yang sama, Presiden juga membahas isu fiskal dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bersama sejumlah menteri bidang ekonomi.
Rencana pelaporan dan pelaksanaan APBN 2024, pembahasan RAPBN 2025 di DPR, serta persiapan Nota Keuangan dan RAPBN 2026 turut dibahas dalam forum tersebut. Outlook defisit fiskal 2025 diperkirakan sebesar 2,78% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Presiden menggarisbawahi pentingnya pengendalian defisit, fokus belanja negara pada sektor prioritas, serta optimalisasi penerimaan negara. Deregulasi dan penciptaan iklim usaha yang sehat tetap jadi agenda utama.