banner 728x250

Indonesia–Swiss Kian Mesra: Aksesi OECD hingga Lonjakan Investasi Dibahas di Paris

Foto dok Kemenko Perekonomian

ABNnews – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, kembali menjalin diplomasi ekonomi strategis dengan negara mitra anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Di sela-sela agenda Pertemuan Tingkat Menteri Dewan OECD yang berlangsung di Paris, Menko Airlangga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan sekaligus Federal Councillor Swiss, Guy Parmelin, pada Selasa petang (3/6) waktu setempat.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama bilateral Indonesia–Swiss, terutama di bidang perdagangan, investasi, ketenagakerjaan, serta dukungan Swiss terhadap proses aksesi Indonesia ke dalam OECD.

“Hubungan bilateral Indonesia dan Swiss telah menunjukkan tren positif, dan kami optimistis kerja sama ini dapat terus diperluas ke sektor-sektor strategis, termasuk industri berbasis teknologi rendah karbon, kesehatan, dan ekonomi digital,” ujar Menko Airlangga dalam pertemuan yang berlangsung hangat.

Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi atas peran aktif Swiss dalam penyelenggaraan Konferensi PLTA Indonesia–Swiss 2025 yang dibuka secara daring oleh Guy Parmelin pada 15 April lalu di Jakarta, serta atas terlaksananya Pertemuan ke-10 Joint Economic and Trade Commission (JETC) di Bern pada April 2024.

Tercatat, total perdagangan Indonesia–Swiss pada tahun 2024 mencapai USD2,33 miliar, yang mencerminkan 0,47% dari total perdagangan internasional Indonesia. Ekspor Indonesia ke Swiss sebesar USD1,5 miliar, sedangkan impor dari Swiss mencapai USD800 juta.

Dari sisi investasi, realisasi investasi Swiss di Indonesia pada tahun 2024 melonjak hingga USD244,9 juta, tumbuh sebesar 63,22% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menyumbang 0,41% dari total Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia. Saat ini terdapat sekitar 150 perusahaan Swiss yang aktif di Indonesia, dan 11 bisnis diaspora Indonesia beroperasi di Swiss.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menegaskan komitmen Indonesia terhadap proses aksesi OECD. Indonesia secara resmi telah menyerahkan Initial Memorandum, sebuah dokumen penting yang menjadi tonggak awal dalam tahapan aksesi.

“Kami mengapresiasi dukungan Pemerintah Swiss yang telah mendorong pembukaan diskusi aksesi dan terus mendampingi Indonesia dalam proses ini. Harapan kami, dukungan tersebut dapat diperkuat melalui kerja sama teknis dan pertukaran pengalaman,” jelas Menko Airlangga.

Selain itu, Menko Airlangga juga menekankan pentingnya optimalisasi Indonesia-EFTA CEPA, termasuk kolaborasi dalam pendidikan vokasi dan pengembangan profesional sebagai bagian dari integrasi ekonomi jangka panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *