ABnnews — Pedagang Pasar Induk Kramat Jati keluhkan lapak sementara yang tak layak. Pada prinsipnya, Pedagang tidak menolak jika pemerintah atau pengelola pasar ingin melakukan pembangunan, namun relokasi hanya bisa diterima jika tempat pengganti benar-benar memadai.
“Kalau memang mau dibangun, kami tidak masalah pindah. Tapi jangan disuruh pindah ke tempat yang tidak layak. Kalau mau dibangun dan dikerjain, kami pindah sendiri, asal tempatnya sesuai,” kata salah satu pedagang buah di Pasar Induk Kramat Jati, Parminah saat ditemui di Jakarta Timur pada Senin (23/12/2025).
Menurut dia, lapak yang saat ini ditempatinya saja sudah terasa sempit. Kondisi dagangan sering bertumpuk karena keterbatasan ruang.
Jika harus dipindahkan ke lokasi penampungan sementara dengan ukuran yang lebih kecil, maka dikhawatirkan aktivitas jual beli akan semakin terganggu.
“Ini saja sudah tumpuk-tumpukan, tidak jalan. Apalagi nanti kalau pindah ke sana. Penampungan cuma satu setengah meter kali dua meter, kecil banget, nggak layak,” ujar Parminah dilansir Antara.
Hal serupa dikatakan pedagang buah lainnya Hendra. Dia menyebut, pedagang seperti dirinya membutuhkan ruang yang cukup luas untuk menata dagangan seperti pepaya dan buah-buahan lainnya. Dengan ukuran lapak yang sempit, penataan barang menjadi tidak optimal dan berpotensi merusak kualitas buah.
“Pepaya saya saja ditumpuk-tumpuk begini. Barang buah itu kan butuh tempat, tidak bisa sembarangan,” kata Hendra.
Sebelumnya, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan menyebut, Perumda Pasar Jaya bergerak cepat menyiapkan tempat penampungan sementara bagi pedagang yang terdampak kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Kami sedang berkoordinasi untuk menyiapkan tempat penampungan pedagang agar mereka bisa kembali berdagang,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dikutip dari Antara pada Senin (15/12).
Tempat penampungan tersebut ditargetkan sudah bisa digunakan dalam waktu tiga hari ke depan agar aktivitas perdagangan tetap berjalan.
Selain itu, Agus memastikan para pedagang tetap dapat berjualan, dan aktivitas jual beli di Pasar Induk Kramat Jati tetap normal.
Nadzar Lendi













