ABNnews – Kementerian Perhubungan kembali menegaskan posisi Indonesia sebagai negara maritim yang siap memainkan peran lebih besar di kancah global.
Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam acara Diplomatic Lunch with Foreign Embassies bersama delapan perwakilan negara sahabat Amerika, Aljazair, Italia, Kuwait, Serbia, Swiss, Yaman, dan Zimbabwe di Jakarta, Senin (17/11).
Sebagai negara kepulauan terbesar dan anggota aktif International Maritime Organization (IMO) sejak 1973, Indonesia disebut makin menunjukkan pengaruhnya dalam mendorong tata kelola maritim dunia. IMO sendiri merupakan lembaga PBB yang mengoordinasikan berbagai aspek keselamatan dan pelayaran internasional.
Dudy menegaskan Indonesia siap mendukung penuh penguatan keselamatan dan keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut, serta memastikan hak dan kompetensi pelaut terus dijaga termasuk dorongan untuk kesetaraan gender dan inklusivitas di seluruh sektor maritim.
“Indonesia siap sepenuhnya memperkuat peran IMO dan memajukan sektor maritim global yang aman, berkelanjutan, inklusif, dan tangguh,” tegas Menhub.
Ia menyebut pertemuan dengan para duta besar itu menjadi momentum strategis untuk mempererat kolaborasi internasional di sektor maritim. Menurutnya, tantangan global di sektor ini terus berkembang sehingga kerja sama antarnegara menjadi kunci.
“Pertemuan hari ini menegaskan kembali komitmen kita untuk menghadirkan sektor maritim yang lebih aman, lebih terjamin, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Indonesia juga menyampaikan harapan agar negara-negara sahabat kembali memberi dukungan pada pencalonan Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C untuk periode 2026–2027. Pemilihan akan digelar dalam Sidang Majelis IMO ke-34 di London.
“Kami berharap dukungan terus mengalir. Indonesia siap berkontribusi aktif, konstruktif, dan berorientasi ke depan menghadapi tantangan global sektor maritim,” lanjutnya.
Menhub pun mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi internasional di bidang kemaritiman.
“Mari kita melangkah bersama menuju masa depan maritim yang lebih berkelanjutan, lebih inklusif, dan lebih berkeadilan bagi semua,” tutup Dudy.
