ABNnews – Ada pertemuan penting di Istana Merdeka. Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala BKPM Rosan Roeslani pada Kamis (6/11/2025) untuk membahas percepatan pertumbuhan ekonomi nasional! Fokus utamanya adalah investasi strategis dan proyek hilirisasi.
Usai pertemuan, Rosan menjelaskan bahwa Presiden memberikan arahan tegas: proyek hilirisasi yang sudah oke evaluasinya harus segera dijalankan.
“Arahan beliau, kalau yang sudah dilakukan evaluasi secara baik, secara benar, itu sudah bisa mulai dijalankan dulu. Jadi kalau misalnya dari 18 proyek sudah ada yang secara finansial, legal, administrasi, dan teknologi sudah oke, itu bisa segera dijalankan,” ujar Rosan.
Pembahasan ini juga menindaklanjuti kunjungan Prabowo ke Cilegon pagi harinya, di mana Kepala Negara meninjau proyek industri petrokimia Lotte Chemical.
Rosan memastikan bahwa pendanaan untuk proyek-proyek strategis nasional berada dalam kondisi sangat baik dan solid.
“Kalau dari pendanaannya kita tidak ada masalah, kita mempunyai pendanaan yang sangat baik, sangat solid. Kita pun melakukan rating, baik oleh Pefindo rating-nya juga triple A, oleh Fitch juga triple A, rating tertinggi yang kita dapatkan,” tuturnya.
240 Investor Luar Berebut Proyek Waste-to-Energy!
Nah, ini dia yang paling menarik. Rosan juga melaporkan perkembangan program waste-to-energy (sampah jadi energi), yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo.
Fakta mencengangkan, saat ini sudah terdapat lebih dari 240 investor potensial dari luar negeri yang berminat untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.
“Pak Presiden juga minta diupdate, saya laporkan bahwa kita sudah proses untuk melakukan penjaringan. Pendaftaran sudah dan penjaringan dari potential investor memang ada lebih dari 240 yang berminat,” jelasnya.
Rosan mengungkapkan, tujuh daerah telah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian terkait untuk memulai proses bidding yang rencananya akan digelar pekan depan.
“Karena dari tujuh (daerah) itu memang kesediaan lahannya sudah ada, kemudian kesediaan dari sampahnya juga sudah cukup, kesediaan dari infrastrukturnya juga jalan maupun air juga sudah ada, jadi itu bisa kita proses lebih lanjut lagi untuk yang tujuh daerah itu,” papar Rosan.
