banner 728x250

Indonesia Gandeng Raksasa Energi China, Siap Ubah Batubara Jadi Emas Industri Kimia

Foto dok Kemenperin

ABNnews – Pemerintah Indonesia membuka peluang besar kerja sama dengan raksasa energi asal Tiongkok, Beiken Energy Group Co., Ltd., dalam pengembangan proyek Coal to Chemical.


Langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat rantai pasok industri kimia nasional melalui pemanfaatan batubara sebagai bahan baku industri petrokimia bernilai tinggi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat proses hilirisasi industri kimia di Indonesia.

“Indonesia punya potensi besar untuk mengembangkan industri Coal to Chemical, terutama dalam menghasilkan produk turunan seperti methanol, olefin, propylene, polyolefin, BDO, dan bahan kimia lanjutan lainnya,” ujar Agus usai bertemu Beiken Energy Group di Shanghai, Tiongkok, Jumat (10/10/2025).

Menurut Agus, kolaborasi dengan Beiken akan mendorong efisiensi rantai pasok nasional dan memperkuat upaya substitusi impor bahan baku kimia, yang selama ini masih bergantung pada negara lain.

Beiken Energy adalah perusahaan energi asal Beijing, berdiri sejak 2009, dengan fokus di bidang rekayasa energi terintegrasi, eksplorasi migas, serta pengembangan teknologi konversi energi, termasuk gasifikasi batubara.

Teknologi yang dimiliki Beiken disebut bisa mengubah batubara kalori rendah menjadi bahan kimia bernilai tinggi seperti polyolefin dan 1,4-Butanediol (BDO).

Kemampuan ini dinilai cocok dengan karakteristik sumber daya batubara Indonesia yang didominasi jenis kalori rendah.

“Teknologi Beiken bisa mengatasi tantangan teknis dalam pemrosesan batubara, bahkan pada kondisi bertekanan dan bersuhu tinggi yang umum dijumpai di proyek strategis nasional,” ujar Agus.

Pendekatan ini juga disebut mampu memperkuat hilirisasi industri kimia nasional, sekaligus membuka peluang kerja sama baru di sektor industri berbasis gasifikasi.

Meski saat ini Beiken Energy belum memiliki investasi aktif di Indonesia, perusahaan tersebut sudah menyatakan ketertarikan kuat untuk menjajaki peluang kerja sama di proyek Coal to Chemical, terutama pada sektor gasifikasi batubara kalori rendah.

“Teknologi Beiken dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pengolahan batubara kalori rendah menjadi bahan kimia bernilai tambah. Ini sejalan dengan agenda hilirisasi nasional dan penguatan struktur industri kimia dasar,” jelas Menperin.

Menurut Kemenperin, pengembangan Coal to Chemical merupakan bagian penting dari strategi industrialisasi nasional yang berfokus pada peningkatan nilai tambah (value creation) dan efisiensi rantai pasok.

Kolaborasi dengan mitra internasional seperti Beiken Energy yang punya keunggulan teknologi gasifikasi modern diharapkan bisa meningkatkan kapasitas industri kimia nasional khususnya dalam produksi methanol, olefin, dan produk petrokimia lainnya.

“Pertemuan dengan Beiken Energy jadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama internasional berbasis inovasi teknologi,” kata Agus.

Kemenperin juga berkomitmen menjembatani sinergi antara pelaku industri dalam negeri dan mitra global demi memperkuat daya saing, mempercepat transfer teknologi, serta memperluas investasi di sektor hilir kimia.

Agus optimistis, dukungan mitra strategis seperti Beiken Energy akan mempercepat terbentuknya ekosistem industri kimia nasional yang tangguh, efisien, dan berdaya saing global.

“Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi internasional, Indonesia tidak hanya menambang batubara tapi mengubahnya jadi bahan kimia bernilai tinggi untuk masa depan industri nasional,” tegas Menperin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *