ABNnews – UMK binaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo sukses unjuk gigi di panggung internasional. Sepanjang September 2025, mereka mencatat kesepakatan dagang hingga miliaran rupiah dari tiga pameran bergengsi di Jepang, Prancis, dan China. Tak hanya kontrak besar, penjualan langsung juga tembus ratusan juta rupiah.
“Hasil ini membuktikan UMK kita punya daya saing, asalkan difasilitasi dengan pendampingan dan akses pasar,” ujar Departemen Head TJSL Pelindo, Febrianto Zenny, Senin (29/9).
Partisipasi UMK binaan ini merupakan bagian dari program Gedor (Gerakan Dorong) Ekspor Pelindo, yang bertujuan agar UMK unggulan tak hanya bertahan di pasar lokal, tetapi mampu menembus pasar global sesuai visi Pelindo sebagai operator pelabuhan kelas dunia.
Sebagai operator pelabuhan terbesar di Indonesia, Pelindo menekankan pengembangan UMK sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Lewat pemberdayaan ekonomi masyarakat, kontribusi sosial bisa berjalan seiring dengan pertumbuhan bisnis,” tambah Febrianto.
Tiga pameran internasional yang jadi sasaran adalah Tokyo International Gift Show Autumn, Who’s Next Paris 2025, dan China-ASEAN Expo (CAEXPO) 2025.
Di Tokyo International Gift Show Autumn (3–5 September), Emma Little Things membukukan penjualan Rp47,5 juta dan menarik lima calon pembeli potensial.
Sementara itu, di Who’s Next Paris (6–8 September), giliran Rosita Batik Shibori tampil di antara brand besar dunia. Produk batik shibori dengan teknik pewarnaan tradisional dan sentuhan kontemporer itu bahkan lolos kurasi ketat L’Adresse Paris Agency.
“Kehadiran Rosita di Paris bukan sekadar pameran produk, tapi representasi budaya dan inovasi Indonesia di panggung dunia,” ujar Direktur SDM dan Umum Pelindo, Dwi Fatan Lilyana.
Tak berhenti di situ, Pelindo juga menyiapkan Pura untuk tampil di ajang Premier Classe yang terkoneksi dengan Paris Fashion Week pada 3–6 Oktober 2025.
Puncaknya, di CAEXPO 2025 di Nanning, China (17–21 September), Domba Coffee sukses meneken nota kesepahaman dengan Qian Nu Ganoderma Hubei Biotechnology Company senilai Rp4,65 miliar. Tak ketinggalan, transaksi ritel langsung di booth mereka mencapai Rp82,6 juta.
“Kesepakatan ini menunjukkan tingginya minat pasar China terhadap produk UMK kita,” kata Lily.
