ABNnews – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Erick menggantikan Dito Ariotedjo yang diberhentikan pada 8 September lalu.
Pelantikan ini berdasarkan Keppres Nomor 96P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih periode 2024–2029. Keputusan dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Nanik Purwanti.
Usai dilantik, Erick menegaskan kesiapannya membangkitkan kejayaan olahraga Indonesia sekaligus memperkuat sektor kepemudaan.
“Jadi nomor satu, saya mendapat penugasan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto. Tentu sebagai profesional dan pembantu Presiden, saya tegak lurus,” kata Erick di Istana Negara.
Erick mengingatkan ruang lingkup Kemenpora tak hanya soal olahraga, tetapi juga pembangunan generasi muda. Saat ini, jumlah pemuda Indonesia mencapai lebih dari 131 juta jiwa.
“Kadang-kadang orang lupa antara olahraga dan pemuda. Kalau bicara pemuda, ada 131 juta jiwa yang merupakan basis bangsa kita,” ucapnya.
Menurut Erick, penguatan kapabilitas pemuda akan jadi prioritas agar mereka mampu bersaing global, cinta tanah air, dan berperan aktif dalam pembangunan nasional.
“Pemuda harus kita bangun kapabilitasnya untuk bisa bersaing global, cinta tanah air, dan jadi bagian penting pembangunan bangsa,” tegas Erick.
Selain pemuda, Erick menekankan pentingnya olahraga sebagai pemersatu bangsa sekaligus simbol Indonesia di dunia.
“Olahraga itu duta bangsa. Kita harus menaikkan martabat dan kedigdayaan Indonesia,” ujarnya.
Erick juga menilai olahraga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lewat kompetisi di berbagai daerah.
“Ke depan olahraga harus kita dorong lewat lebih banyak kompetisi di daerah dan pusat. Itu bisa jadi motor ekonomi sekaligus membuka lapangan kerja,” lanjutnya.
Terkait agenda Kemenpora, Erick menyebut akan melakukan evaluasi usai prosesi serah terima jabatan (sertijab).
“Besok sertijab, nanti baru kita review apa yang harus dilakukan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang,” pungkasnya.
