ABNnews – Komisaris Utama PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) Nikson Silalahi mendorong pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk mengambil peluang di sektor suplai biomassa. Biomassa dinilai punya potensi besar untuk cofiring di pembangkit listrik sekaligus menggerakkan ekonomi kerakyatan.
Ajakan itu disampaikan Nikson saat menjadi keynote speaker dalam workshop bertajuk “Optimalisasi Peluang Usaha Bagi Pengusaha Muda” yang digelar Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara (ASPEBINDO) bekerja sama dengan HIPMI di Ambhara Hotel, Jakarta, Kamis (28/8).
Nikson mengatakan, penggunaan biomassa di Indonesia berkembang pesat. Pada 2020, hanya ada tiga jenis biomassa yang bisa dipakai untuk cofiring. Kini, pada 2025 jumlahnya melonjak menjadi 14 jenis.
“Artinya, peluang usaha dan nilai jualnya semakin besar,” ujar Nikson.
Nikson mengajak pengusaha muda agar tidak berhenti hanya sebagai pemasok bahan baku. Ia mendorong mereka mengambil peran lebih besar di rantai pasok biomassa, mulai dari investasi fasilitas produksi, blending facility, hingga pembangunan stockpile biomassa sebagai main hub atau subhub.
“Saya ajak para pengusaha muda ini untuk menangkap peluang ini. Biomassa bisa jadi sumber energi sekaligus sumber pendapatan bagi anak bangsa,” katanya.
Nikson optimistis HIPMI dan ASPEBINDO mampu jadi motor penggerak bisnis biomassa karena berisi pengusaha-pengusaha muda yang kreatif dan inovatif.
“PLN EPI sangat terbuka untuk bekerja sama dengan pengusaha muda,” tegasnya.
Workshop ini juga menghadirkan jajaran direksi dan komisaris PLN EPI, antara lain Direktur Utama Rakhmad Dewanto, Direktur Biomassa Hokkop Situngkir, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Efin Febriantoro, serta Anggawira selaku Ketua Umum ASPEBINDO dan Sekjen BPP HIPMI.
Selain itu, hadir pula Moristanto, Koordinator Penyiapan Program Bioenergi Kementerian ESDM, dan Hadi Nainggolan, Ketua Satgas Pangan BPP HIPMI sekaligus Ketua Panitia acara.
