ABNnews – Pemerintah terus ngebut mengejar target ketahanan energi nasional. Salah satu langkah strategis yang terbukti moncer adalah program mandatori biodiesel. Hasilnya? Indonesia sukses hemat devisa hingga USD 17,19 miliar atau sekitar Rp271,78 triliun sepanjang 2024-2025.
Program ini sudah masuk ke tahap B40 alias campuran 40% biodiesel dalam solar, dan tahun depan bakal naik jadi B50!
“Kebijakan mandatori biodiesel ini adalah program pemerintah untuk mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri dengan mencampurkan biodiesel ke dalam solar. Pada tahun 2025, kita sudah mandatori biodiesel B40, dan untuk tahun depan kita merencanakan implementasi B50,” ujar Wakil Menteri ESDM Yuliot di acara Mukernas Permabudhi Ke-IV di Makassar, Sabtu (28/6).
Mandatori biodiesel bukan cuma bikin hemat, tapi juga nyerap jutaan tenaga kerja. Data Kementerian ESDM mencatat, program B35 tahun 2024 menyerap sekitar 12 ribu tenaga kerja di sektor off-farm dan 1,64 juta tenaga kerja di sektor on-farm. Saat beralih ke B40 tahun ini, angkanya naik jadi 14 ribu (off-farm) dan 1,95 juta (on-farm).
Pemanfaatan Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku biodiesel juga dianggap sebagai langkah jitu buat mengurangi ketergantungan impor BBM. Pemerintah berharap, ini bisa mendongkrak ketahanan energi sekaligus memperkuat fondasi industri dalam negeri.
Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yang salah satunya menargetkan Indonesia mencapai swasembada energi.
Sejak debutnya pada 2015 lewat B20, program ini terus naik kelas jadi B30 di 2020 dan sekarang mentok di B40, yang jadi capaian tertinggi di dunia untuk kadar campuran biodiesel.
Ke depan, pemerintah bakal terus menggenjot campuran biodiesel lebih dari 40% demi turunkan emisi gas rumah kaca dan memperkuat energi nasional. Indonesia makin siap melaju dengan energi ramah lingkungan!